Pada hari Senin (20/3), Menteri Keamanan Nasional Israel, Ben Gvir, mengeluarkan keputusan untuk menutup kantor perusahaan yang menyediakan layanan media dan produksi kepada media resmi Palestina dan menginterogasi staf kerjanya. Ben Gvir mengklaim bahwa keputusan ini datang dalam rangka memerangi “hasutan Palestina”.
Koordinasi Penyiaran Palestina (PBC) resmi dan Kementerian Informasi segera mengutuk keputusan menteri “keamanan nasional” ekstremis Israel, Itamar Ben Gvir, untuk menutup kantor perusahaan penyedia layanan produksi media ke media resmi Palestina di Al-Quds. Dalam sebuah pernyataan, PBC–yang mencakup TV Palestina dan radio Voice of Palestine–menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak akan mencegah mereka untuk melanjutkan liputan medianya di Al-Quds untuk mengungkap penderitaan dan pertahanan Palestina dalam menghadapi mesin perang Israel.
Mereka menekankan bahwa Al-Quds merupakan Ibu Kota Palestina dan selamanya akan tetap demikian. Mereka mencatat bahwa tindakan ini menunjukkan kepalsuan dari apa yang diklaim Israel sebagai negara demokratis yang menghormati kerja media dan kebebasan berpendapat dan berekspresi. PBC meminta lembaga hak asasi manusia dan media internasional untuk memikul tanggung jawab mereka terkait keputusan ini.
Perlu dicatat bahwa pemerintah pendudukan sudah pernah menutup kantor PBC Al-Quds pada tahun 2018 dengan dalih palsu. Sementara itu, Kementerian Informasi menganggap keputusan menteri ekstremis Israel itu sebagai bagian dari agresi pendudukan yang terbuka dan sengit terhadap rakyat Palestina. Dalam sebuah pernyataan, kementerian menegaskan bahwa radio Voice of Palestine, yang bertahan dari agresi isu pada masa lalu, mampu menghadapi Ben Gvir dan orang-orang sejenisnya, serta akan melanjutkan seruannya untuk menyingkirkan pendudukan dengan segala cara yang sah.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini