Pusat Studi Tawanan Palestina menegaskan, selama Intifadhah Al-Quds, pasukan Israel meningkatkan telah menangkap anak-anak Palestina di bawah usia 18 tahun.
Juru bicara media Pusat Studi Tawanan, Riyadl Asyqar menegaskan dalam keterangannya Kamis kemarin kepada Pusat Informasi Palestina bahwa 38% total korban dari 5500 orang sejak awal Oktober tahun lalu adalah dari anak-anak.
Kebanyakan penangkapan anak-anak terpusat di Al-Quds dan Hebron atau 70% dari total korban anak-anak di bawah umur yang ditangkap.. Sebagian lagi mengalami luka atau sakit.
Ia menyebutkan, Israel akhirnya membebaskan sebagian besar anak-anak itu. Sementara masih ada 450 anak-anak di bawah, 16 di antaranya di bawah 14 tahun dan paling kecil adalah Ali Alqam dari Al-Quds yang berusia 11 tahun.
Ia mencatat adalah lebih dari 32 anak terkena tembakan Israel, 6 anak perempuan terkena tembakan.
Sementara itu anak-anak Palestina yang masih ditahan di penjara Israel kondisinya jauh dari layak dan tidak ada hak-hak dasar yang diberikan. Dari kekurangan makan, gizi yang buruk, tidak ada kebersihan, banyak serangga, penuh sesak, dibiarkan kesehatannya, kekurangan pakaian, tertutup dari dunia luar, selain pemukulan, isolasi, sanksi massa dan penyakit yang menyebar.