Adara Relief – Gaza. Israel memang bangsa yang pengecut. Tak hanya takut dengan keberanian yang dimiliki bangsa Palestina, tapi nyatanya mereka juga takut dengan keilmuan bangsa Palestina.
Berdasarkan informasi dari Wakil Menteri Pendidikan, Dr. Mahmud Al-Ja’bari kepada Mi’raj News Agency di Gaza yang dilansir oleh Republika bahwa tingkat pendidikan yang baik di Gaza akan meningkatkan volume ketakutan Israel terhadap mereka.
Namun sayangnya, blokade yang diberlakukan terhadap Gaza mempersulit upaya peningkatan kualitas pendidikan di kota Palestina tersebut. Sebab Israel tidak hanya memberlakukan blokade terhadap ekonomi dan politik, tetapi juga pendidikan.
“Pemerintah Palestina di Jalur Gaza tidak diizinkan mendatangkan para pengajar dari luar Gaza. Bahkan, jalur kerja sama pendidikan antara Gaza dan Tepi Barat pun diputus total,“ kata Mahmud (3/12).
Gaza memanfaatkan momen pasca serangan besar Israel untuk menjalin kerjasama pendidikan dengan pihak luar.
“Bantuan pendidikan di Gaza akan meningkat justru pasca serangan Israel. Banyaknya rombongan pemerintahan asing yang berkunjung ini dimanfaatkan pemerintah Palestina di Gaza untuk menjalin kontrak kerja sama di bidang pendidikan,” kata Mahmud.
Ketakutan ini diikuti oleh Israel dengan melakukan usaha-usaha untuk merubah kurikulum pendidikan Palestina agar sesuai dengan kurikulum Israel.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Pendidikan dan Pengajaran di Al Quds, Samir Jibril, dalam laman Palinfo (14/1), bahwa seiring dengan pengakuan Amerika terhadap Al Quds sebagai ibukota Israel, upaya peningkatan terhadap pendidikan di Al Quds juga meningkat.
“Kami memperkirakan akan meningkat tekanan dan langkah-langkah Zionis untuk mengintervensi pendidikan Palestina, karena Israel ingin memanfaatkan keputusan Amerika yang dzalim tersebut terhadap Al Quds, dengan memberlakukan hegemoni pada pendidikan dengan memasukkan kurikulum aneh ke dalam budaya dan identitas Palestina,” tutup Jibril.