Badan Urusan Tawanan kemarin Kamis (25/2) mengungkap ada dua tawanan bocah Palestina di penjara Israel yang mengalami siksaan kejam brutal selama introgasi.
Pengacara di BUT, Luai Akkah menegaskan dalam salinan statemennya kepada Pusat Informasi Palestina bahwa dua bocah tawanan Jamil Milsh (16) murid kelas 10 yang ditahan sejak 14 Februari ini dan Muhyiddin Shoman (17) keduanya dari Bethlehem menjadi korban kekerasan kejam oleh pasukan penjajah Israel saat ditangkap dan diintrogasi.
Akkah menjelaskan, pasukan Israel menangkap Milsh pada tengah malam dengan cara brutal dan mengintimidasi keluarganya dengan aksi bentakan dan perusakan. Saat dicokok, Israel menyeret Mislh dengan dibekap dan diborgol serta dibarengi dengan pukulan-pukulan dalam cuaca dingin.
Mengutip Milsh, pengacara mengatakan, “Setelah ia dibawah dengan kendaraan militer ke pusat introgasi polisi di Al-Quds. Di sanalah Milsh dicekik dan dipukuli. Kini korban mengalami sakit yang sangat nyeri di sekujur tubuh. Sebanyak 7 introgrator menghajar Milsh di bagian kepalanya dibarengi hardikan dan cercaan.”
Akkah menambahkan, hal yang sama terjadi terhadap tawanan Shoman. Pasukan Israel memasukan anjing pelacak di rumahnya untuk menyerang keluarganya. Setelah itu pasukan Israel dengan brutal mencerca dan menghardik keluarganya serta menghajar Shoman dan diseret ke penjara.