Kantor Media Pemerintah (Gaza Media Office/GMO) di Gaza mengatakan pada Senin (22/9) bahwa Israel memberlakukan kelaparan sebagai senjata perang dengan menutup “penyeberangan Zikim” dan menghalangi masuknya truk bantuan selama sepuluh hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas.
Dalam sebuah pernyataan, GMO menegaskan bahwa pasukan pendudukan Israel (IOF) telah menutup penyeberangan Zikim selama sepuluh hari terakhir, mencegah truk bantuan masuk. Pada saat yang sama, Israel secara drastis mengurangi pengiriman bantuan melalui penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dan Kissufim, yang keduanya juga berulang kali ditutup dalam beberapa pekan terakhir.
GMO menekankan bahwa Gaza membutuhkan lebih dari 600 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan minimum lebih dari 2,4 juta orang, di tengah keruntuhan infrastruktur akibat genosida yang sedang berlangsung dan penghancuran sistematis.
GMO menegaskan Israel dan sekutunya sepenuhnya bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan yang semakin parah, dan menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara-negara Arab dan Muslim, serta komunitas internasional untuk mengambil tindakan mendesak dan tegas guna membuka penyeberangan serta memastikan aliran bantuan kemanusiaan, khususnya makanan, susu bayi, dan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa.
GMO juga menyerukan agar Israel dimintai pertanggungjawaban atas “kejahatan mengerikan terhadap warga sipil tak berdaya.”
Sumber: Palinfo








