Sejak 7 Oktober, Israel telah melumpuhkan sistem pelayanan kesehatan di Gaza, dan secara efektif memutus satu demi satu fasilitas medis pada saat tentara bergerak dari utara ke selatan Gaza. Baru-baru ini, tentara menargetkan Kompleks Medis Nasser dan RS Al-Amal di Khan Younis, yang telah dikepung militer selama berpekan-pekan.
Pada Rabu (16/2) malam, pasukan Israel menembaki bagian ortopedi Rumah Sakit Nasser, membunuh sedikitnya satu orang dan melukai serius beberapa lainnya, lapor WAFA. Pasukan Israel dilaporkan menyerbu kompleks rumah sakit dan melepaskan tembakan, memaksa dokter, perawat, dan pengungsi Palestina untuk mengevakuasi rumah sakit dan menuju ke Rafah, namun pasukan Israel menangkap puluhan orang ketika mereka mencoba melakukan hal tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan tentara Israel menghancurkan tembok di bagian selatan kompleks medis tersebut sebelum menyerbunya.
Sebelum serangan itu, militer telah memerintahkan semua orang di rumah sakit untuk dievakuasi, termasuk lebih dari 1.500 pengungsi, 190 staf dan 299 anggota keluarga mereka, 273 pasien yang tidak dapat bergerak, dan 327 pendamping, lapor juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Dr. Ashraf al -Qudra.
“Masih ada orang, selain pekerja medis, yang terjebak di dalam fasilitas dan kompleks medis karena mereka harus merawat pasien,” kata koresponden Al Jazeera Tareq Abu Azzoum sebelum serangan terjadi.
Tentara Israel mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa rumah sakit Palestina di Gaza digunakan untuk operasi oleh Hamas sebagai alasan untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap penduduk Gaza. Militer mengatakan mereka memiliki “informasi intelijen yang dapat dipercaya” bahwa Hamas menempatkan sandera di Rumah Sakit Nasser. Ini bukan pertama kalinya Israel membuat klaim yang terbukti salah setelah serangan terjadi.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) telah melaporkan bahwa paramedis yang sedang bekerja juga menjadi sasaran pasukan Israel. Kelompok tersebut membagikan video di platform X yang dengan jelas memperlihatkan lubang peluru di kaca depan ambulans. PRCS mengatakan bahwa ambulans tersebut ditembak dan awaknya diserang oleh tentara Israel “ketika mereka berusaha memindahkan tabung oksigen dari Rumah Sakit Nasser ke Rumah Sakit Al-Amal sekitar seminggu yang lalu.”
Hingga kini setidaknya 28.663 warga Palestina telah terbunuh oleh Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan, termasuk lebih dari 12.300 anak-anak dan 8.400 perempuan. Lebih dari 68.395 lainnya juga telah terluka, tambah kementerian kesehatan, termasuk 87 orang yang terbunuh dalam 24 jam terakhir 104 lainnya yang terluka.
sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini