Otoritas pendudukan Israel terus melanjutkan kejahatan dan rasisme mereka terhadap Al-Quds (Yerusalem) dan Masjid Al-Aqsa. Mereka berusaha menerapkan rencana demi memenuhi impian para pemukim Yahudi ekstremis untuk menghancurkan masjid dan membangun sebuah kuil di atas reruntuhan masjid. Pusat Informasi mengungkapkan bahwa setiap kemungkinan kejahatan dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan ini, termasuk penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa dan halamannya untuk merusak fondasinya, serta di lingkungan sekitar masjid untuk mengubah demografi. Selain itu, Departemen Wakaf Agama Islam dicegah melakukan pekerjaan restorasi penting pada struktur kuno di area masjid.
Hujan deras baru-baru ini telah mengakibatkan retakan serius pada bangunan, fasilitas, dinding, langit-langit, dan lantai masjid; air hujan bocor ke Masjid Marwani dan membasahi karpet. Batu paving di Via Dolorosa dekat Gerbang Al-Ghanamwa juga telah runtuh dan batu di sisi barat Kubah Batu juga telah runtuh. Penggalian Israel juga menyebabkan runtuhnya dinding dan lantai penahan di rumah-rumah di lingkungan Al-Quds. Di Silwan, tepatnya di Batn al-Hawa, sebagian rumah penduduk Kayed Al-Rajabi runtuh. Selain itu, tembok penahan di lingkungan Ain al-Lawza juga runtuh. Ada bahaya nyata di balik runtuhnya rumah-rumah milik warga Al-Quds, dan ancaman ini meningkat setelah pasukan pendudukan menghancurkan tembok penahan milik keluarga Abu Tayeh beberapa hari yang lalu.
Asosiasi pemukim ilegal Elad mengungkapkan sebelumnya bahwa mereka telah menyelesaikan penggaliannya di Jabal Mukaber dan Silwan. Mereka juga mengatakan telah memperoleh persetujuan dari kotamadya yang dikuasai pendudukan di Al-Quds untuk mulai membangun pusat wisata besar di puncak Jabal Mukaber. Kelompok pemukim bekerja untuk menghubungkan permukiman ilegal antara Silwan dan Jabal Mukaber, menghalangi perluasan kawasan permukiman Palestina.
“Pendudukan [Israel] dengan sengaja mencegah pemugaran sehubungan dengan kelanjutan penggaliannya di bawah Al-Aqsa dan sekitarnya, agar berdampak pada bangunan masjid dan membuatnya runtuh,” terang Muhammad Hamada, juru bicara tentang masalah Al-Quds untuk Hamas mengatakan kepada Pusat Informasi Palestina.
Hamada menjelaskan bahwa kerusakan akibat hujan adalah contoh aturan dan “kejahatan” zionis yang disengaja terhadap Masjid Al-Aqsa. Lonceng alarm harus berbunyi setiap kali ada cuaca buruk, desaknya. “Apa yang kita tunggu untuk melindungi masjid dan mencegah bencana yang setelahnya penyesalan tidak akan berguna?” Dia menekankan perlunya tindakan di semua tingkatan untuk memaksa otoritas pendudukan Israel mengizinkan pekerjaan restorasi, perbaikan, dan masuknya peralatan yang diperlukan untuk melakukan ini. “Semua celah dan lubang harus segera ditutup. Bangunan batu perlu diperkuat, termasuk dindingnya. Perawatan rutin yang tepat harus dimulai tanpa penundaan.”
Juru bicara Hamas mengatakan bahwa pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada Al-Aqsa, karena telah mencegah pekerjaan restorasi selama bertahun-tahun. “Ini serius dan menimbulkan risiko bagi masjid serta para jamaah dan penduduk yang tinggal dalam dan bekerja di sana. Eskalasi rencana Yahudinisasi yang terus berlanjut dan penggalian sistematis di Al-Aqsa mengungkap fasilitas dan jalinannya berada dalam bahaya yang besar. Ini adalah kejahatan keji yang dilakukan untuk memprovokasi orang-orang Palestina dan Muslim di seluruh dunia.”
Meski demikian, tambah Hamada, rakyat Palestina akan mendukung Al-Quds dan Al-Aqsa. “Rakyat kami akan terus bertindak sebagai pelindung untuk membelanya dengan segala cara.” Wakil kepala Departemen Wakaf Agama Islam di Al-Quds, Dr. Najeh Bakirat, juga menunjukkan bahwa pencegahan pekerjaan restorasi dan perbaikan merupakan ancaman yang dapat menyebabkan runtuhnya struktur vital di dalam Al-Aqsa. “Pendekatan pendudukan,” tambahnya, “menimbulkan ancaman besar bagi masjid dan bangunan lain yang berusia ratusan tahun.” Dia mengimbau organisasi internasional dan badan warisan untuk menuntut penjajah Israel karena tidak menghalangi perbaikan kerusakan di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsa.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini