Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza telah membunuh satu orang dan melukai lima lainnya dalam 24 jam terakhir. Petugas kesehatan mengatakan bahwa enam jenazah telah ditemukan di bawah reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit setelah tim pertahanan sipil berhasil mengevakuasi mereka.
“Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan dan tergeletak di jalanan, sementara tim ambulans dan pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka pada saat ini,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataannya.
Sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober, sedikitnya 241 warga Palestina telah dibunuh dan lebih dari 600 lainnya terluka akibat serangan berulang Israel di berbagai wilayah Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina dan Kantor Media Pemerintah Gaza. Dari jumlah tersebut, lebih dari 100 korban adalah anak-anak.
Kementerian juga mencatat bahwa 528 jenazah telah berhasil ditemukan dan dievakuasi sejak awal gencatan senjata. Namun, banyak lainnya masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa hingga 28 Oktober, pasukan Israel telah melakukan 52 kali penembakan dan 55 kali pengeboman di seluruh wilayah Gaza—tindakan yang jelas melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Tanggal 28 Oktober dan pagi 29 Oktober tercatat sebagai periode paling berdarah sejak gencatan senjata dimulai. Terdapat lebih dari 109 orang terbunuh hanya dalam waktu 12 jam, termasuk 52 anak-anak, 23 perempuan, empat lansia, dan tujuh penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan, sejak dimulainya genosida Israel pada 7 Oktober 2023, sebanyak 69.169 warga Palestina telah terbunuh dan 170.685 lainnya terluka, menurut data resmi Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara itu, Nouran Mohamed, seorang perawat di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah, mengatakan kepada Quds News Network bahwa hampir setiap hari rumah sakit menerima korban serangan baru dari pasukan Israel. “Ini hanyalah gencatan senjata dalam nama, bukan dalam kenyataan,” ujarnya.
Sumber:
Memo, Qudsnen



![Warga Palestina memeriksa rumah-rumah yang rusak parah di wilayah al-Ketiba setelah penarikan pasukan Israel dari Khan Yunis, Gaza, pada 11 November 2025. [Abed Rahim Khatib – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251111-39683171-39683140-PALESTINIANS_RETURN_TO_DESTROYED_HOMES_AFTER_ISRAELI_WITHDRAWAL-scaled-e1762881517683-120x86.webp)
![Banyak warga Palestina mengatakan mereka menghadapi penyiksaan saat berada di tahanan Israel [Getty]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/2192563299-120x86.jpeg)

![Truk-truk pengangkut makanan dan bahan bakar melewati Perlintasan Perbatasan Kissufim dan menuju Gaza berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dan tiba di Jalur Gaza di Deir al-Balah, Gaza pada 6 November 2025. [Mohammed Nassar – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251106-39635734-39635729-TRUCKS_LOADED_WITH_HUMANITARIAN_AID_CONTINUE_TO_ENTER_GAZA-75x75.webp)
