Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Tentara Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap gedung-gedung tinggi di Kota Gaza  pada akhir pekan. Pada Sabtu (28/9), jet tempur Israel membombardir Burj Al-Nour di kawasan Tel Hawa setelah memberi perintah evakuasi mendadak. Serangan ini meratakan bangunan dan membuat ratusan warga kehilangan tempat tinggal, selain menimbulkan kerusakan parah pada puluhan tenda pengungsian di sekitarnya.

Sehari kemudian, pada Ahad (29/9), militer Israel juga menghancurkan Menara Makkah di lingkungan Rimal, selatan Kota Gaza. Gedung bertingkat yang menjadi tempat berlindung ratusan keluarga pengungsi itu luluh lantak hanya beberapa menit setelah perintah evakuasi dikeluarkan. Asap tebal membubung tinggi dari lokasi serangan.

Saksi mata menyebut serangan-serangan tersebut telah membuat ribuan warga Gaza kehilangan tempat tinggal dan semakin menambah penderitaan pengungsi. Militer Israel mengklaim serangan diarahkan pada infrastruktur Hamas, sembari memerintahkan warga menuju Al-Mawasi, Khan Younis, yang disebut sebagai “zona aman kemanusiaan.” Namun, wilayah itu berulang kali menjadi sasaran serangan Israel dan telah membunuh ratusan warga sipil.

Selain menara hunian, jet tempur Israel juga menyerang gedung Kejaksaan di kawasan Al-Rimal yang dikelilingi sekolah UNRWA, tempat ribuan warga mengungsi. Belum diketahui jumlah korban akibat serangan tersebut.

Penghancuran menara-menara di Kota Gaza disebut sebagai bagian dari operasi darat “Gideon’s Chariots 2” yang diluncurkan sejak awal September dengan tujuan menguasai seluruh Kota Gaza. Langkah keji ini menuai kritik luas, termasuk dari pihak Israel sendiri, karena dianggap membahayakan tahanan dan prajurit yang masih berada di wilayah tersebut.

Sejak Oktober 2023, agresi Israel di Jalur Gaza telah membunuh lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti itu membuat Gaza tidak layak huni, menimbulkan kelaparan, dan memperparah penyebaran penyakit. Israel kini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Sumber: AA, MEMO