Bangsa Israel adalah bangsa yang di dalam hati mereka memiliki penyakit kekejaman dan sifat permusuhan yang memiliki ciri tersendiri berupa kekerasan , dendam dan kedurhakaan. Hal ini disinyalir oleh kitab suci mereka sendiri sebagai bangsa “penyalib Manusia”.
Begitu pula yang digambarkan Al-Qur’an tentang mereka,
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh , karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 74)
Di beberapa tempat dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan bahwa “kekerasan” ini merupakan hukuman Allah atas pelanggaran janji-janji mereka,
“Karena mereka melanggar janjinya, maka kami kutuki mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu”. (Al-Maidah: 13)
Menciptakan permusuhan merupakan salah satu ajaran yang diciptakan oleh agama orang-orang Israel, tanpa memperhatikan pertumpahan darah dalam mewujudkan keinginan mereka dan menganggap semua manusia merupakan budak orang-orang Israel.
Hal-hal tersebut di atas jelas sekali diterangkan pada bagian kelima Kitab Taurat begitu pula pada kitab kenabian khususnya pada Kitab Asy’iya yang sangat dipuja orang-orang Israel dan mereka menamakannya “Dewa Perang”.
Dan akan lebih jelas lagi sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab Talmud yang menjadi bahan rujukan utama kaum Yahudi dari Kitab Taurat itu sendiri, bahkan mereka lebih mensucikannya ketimbang Taurat.
Barangsiapa yang membaca dan memperhatikan sejarah Israel, juga sejarah Palestina dan sejarah Arab pada umumnya, pasti akan menemukan sifat-sifat Israel ini secara jelas. Israel senantiasa menyalakan api perang dan permusuhan. Hingga saat ini, mereka melakukan penjajahan terhadap Tanah warisan umat Islam di Palestina. Pembantaian, pengusiran, dan penangkapan terhadap penduduk Palestina terus dilakukan. Penderitaan, ketakutan, rasa tertekan bahkan terancam terbunuh selalu dirasakan bangsa Palestina terutama wanita dan anak-anak.
Semoga kepedulian kita sebagai manusia dan umat Islam dapat meringankan penderitaan mereka. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri mempertahankan warisan umat Islam seluruh dunia, Masjid Al Aqsa.
Sumber: buku Palestina Masalah Kita Bersama (Dr. Yusuf Al-Qardhawi)