Pawai Kepulangan Akbar telah berlangsung selama 28 hari. Meski ribuan korban meninggal dan terluka terus berjatuhan, namun itu tidak menciutkan api semangat warga Palestina untuk menggolkan tuntutan aksi tersebut.
Meski harus menghadapi tentara zionis bersenjata lengkap, para peserta aksi tetap melangsungkan aksi damainya.
Semangat itu ikut mewarnai para aktivis pembela Al Aqsa yang ada di Indonesia. Pada hari Rabu (25/4) para aktivis yang terdiri dari berbagai kalangan seperti ulama, akademisi, pemuda dan kalangan pekerja dari berbagai profesi berkumpul di hotel Bidakara, Jakarta, untuk membentuk sebuah aliansi guna membebaskan Al Aqsa (Baitul Maqdis).
Pertemuan ini ditujukan untuk mendiskusikan langkah-langkah agar para aktivis pembebas dan pecinta Al Aqsa memiliki ‘rumah bersama’ yang didalamnya ada edukasi-edukasi seputar kepalestinaan, advokasi untuk para aktivis Palestina, media bersama yang menjadi acuan sumber berita akurat tentang isu Palestina kekinian serta langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan bersama : Palestina Merdeka.
Dalam acara yang bertajuk “Silaturahim Nasional untuk Bela Baitul Maqdis” ini juga diserukan untuk melemahkan Israel melalui gerakan BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) terhadap setiap produk dan kebijakan Israel yang apartheid dan ahumanis.
Sekitar 200 peserta yang mengikuti silaturahim ini, termasuk Adara Relief International yang diwakili oleh Sekretasi Umum Sri Vira Chandra dan anggota bidang jaringan Nurhayati, menyepakati terbentuknya “Koalisi Indonesia untuk Bela Baitul Maqdis”. Khalayak juga telah bersepakat menjadikan Bachtiar Nasir sebagai ketua.
Secara struktual, koalisi ini akan memiliki presidium para ketua Ormas/LSM yang selama ini memiliki aksi nyata terhadap persoalan Palestina.
Karena Adara Relief International yang juga tergabung menjadi bagian aliansi ini, maka Ketua Adara Nurjanah Hulwani akan menjadi salah satu anggota presidum.