Pada 7 Oktober yang bertepatan dengan peringatan satu tahun agresi genosida Israel di Jalur Gaza, pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap kelompok radikal Israel, Hilltop Youth. Kelompok ini dikenal sering menyerang komunitas Palestina di Tepi Barat yang diduduki, termasuk pembunuhan dan pembakaran massal, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.
Portal berita The Times of Israel meremehkan sanksi tersebut dengan menyebut bahwa Hilltop Youth bukan organisasi formal. Sebelumnya, Uni Eropa, Inggris, dan Australia telah menjatuhkan sanksi serupa pada kelompok ini.
Departemen Keuangan AS menyebut Hilltop Youth sebagai kelompok ekstremis yang melakukan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, termasuk pembunuhan, pembakaran massal, dan serangan bertajuk price tag untuk balas dendam dan intimidasi.
Kelompok ini terlibat dalam serangan di Desa Al-Mugharyir pada 12 April, yang menyebabkan satu orang terbunuh, rumah dan mobil terbakar. Pada Juni tahun lalu, mereka juga menyerang Desa Palestina di Turmus Ayya.
Hilltop Youth adalah kelompok radikal pemukim ilegal di Tepi Barat yang sering menyerang warga Palestina dan properti mereka. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari pemuda berusia 16–26 tahun yang tinggal di pos-pos permukiman ilegal di puncak bukit dekat desa Palestina.
Sejak didirikan pada 1998, mereka sering melakukan serangan price tag yang merupakan serangan balasan atas upaya yang dianggap menghambat pembangunan permukiman. Kelompok ini terinspirasi dari Gush Emunim, sebuah gerakan Zionis radikal yang mendukung pembentukan “Israel Raya” hingga mencakup wilayah negara tetangga.
Menurut hukum internasional, permukiman mereka ilegal, tetapi lebih dari 720.000 pemukim tinggal di Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) bagian timur yang diduduki.
Kelompok Hilltop Youth merupakan pemukim ekstremis di Tepi Barat yang dikenal memegang ideologi radikal untuk merebut tanah Palestina. Mereka didukung oleh partai politik seperti Partai Zionisme Religius dan Menteri Keuangan Smotrich, serta telah mendirikan sekitar 170 pos permukiman ilegal di bawah pengawasan pemerintah Israel.
Hilltop Youth juga mendukung agresi Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak Oktober tahun lalu, dengan menggunakan klaim teks agama untuk membenarkan kekerasan terhadap warga non-Yahudi. Agresi ini telah membunuh hampir 44.000 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 104.000 lainnya.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


