Data statistik menunjukkan, pasukan Israel menangkap 90 pelajar, dua dosen, dan satu pegawai di Universitas Betzeit di Ramallah, Tepi Barat tengah.
Pihak Universitas menegaskan, jumlah pelajar yang ditahan di penjara Israel mencapai 90 pelajar putra putri selain satu pegawai dan dua dosen. Universitas mengecam aksi penangkapan brutal dan penahanan pelajarnya selama beberapa bulan terakhir. Terakhir Israel menangkap ketua dewan pelajar Saiful Islam Daglas dan sejumlah anggota dewan pelajar.
Universitas Berzeit menegaskan, belajar dan mengajar adalah hak yang dijamin setiap undang-undang dan hukum internasional. Ini mencoreng muka Israel yang mengklaim sebagai negara demokrasi.
Pihak Berzeit akan menyampaikan kepada seluru lembaga akademi di dunia dan lembaga HAM serta kemanusiaan dengan mengungkapkan kejahatan Israel terhadap pendidikan dan pengajaran di Palestina tanpa alasan yang dibenarkan. Mereka meminta lembaga internasional menekan Israel untuk membebaskan tawanan di antaranya para pelajar.
Dalam keterangannya juga Berzeit menambahkan, tindakan kerasan Israel terhadap rakyat Palestina secara umum dan pelajar secara khusus akan memperkuat usaha untuk memboikot akademi Israel.