Pasukan Israel menyita 200 juta shekel ($54,29 juta) dari markas besar Bank Palestina di Gaza dan langkah ini diambil sebagai keputusan politik.
Meskipun mencuri dari korban Palestina adalah praktik umum oleh tentara penjajah Israel, perampokan di kantor pusat Bank Palestina di Gaza ini berbeda, karena bermotivasi politik, kata tentara Israel.
Anadolu Agency, mengutip surat kabar Israel Maariv, yang melaporkan bahwa pasukan Israel menyita 200 juta shekel ($54,29 juta) dari markas besar Bank Palestina di Gaza. Maariv, mengacu pada perwira Israel, mengatakan pasukan militer mengambil dana yang dialokasikan untuk Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah.
Tidak ada komentar dari Otoritas Palestina atau Gerakan Perlawanan Palestina tentang laporan ini. Namun, tentara Israel membenarkan perampokan itu dengan logika yang unik.
“Pasukan Israel berada di markas besar Bank Palestina di Gaza minggu lalu untuk mencegah uang mencapai Hamas,” kata juru bicara militer Israel kepada Maariv, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Dia mengatakan langkah ini diambil sebagai tindakan politik.
Meskipun putusan sela telah dikeluarkan Mahkamah Internasional pada bulan lalu, Israel melanjutkan serangannya terhadap Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 28.340 warga Palestina telah terbunuh, dan 67.984 terluka dalam genosida Israel yang berlangsung di Gaza mulai 7 Oktober. Selain itu, setidaknya 8.000 orang yang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas tertimbun puing-puing rumah mereka di seluruh Jalur Gaza. Organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Sumber:
https://www.palestinechronicle.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini