Adara Relief – Gaza. Perusahaan Distribusi Listrik di Jalur Gaza pada Selasa (12/12/2017) malam menyatakan pihaknya telah mendapat pemberitahuan bahwa satu generator di pembangkit listrik di Jalur Gaza mati karena tidak ada pasokan solar yang cukup untuk melanjutkan pengoperasian dua generator di stasiun pembangkit listrik tersebut.
Minimnya pengiriman pasokan solar ini disebabkan oleh situasi keamanan yang kompleks di Sinai sehingga menghalangi masuknya pengiriman tersebut.
Perusahaan ini juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya mendapatkan pasokan listrik 25 megawatt saja dari stasiun pembangkit dan 70 MW dari Zionis.
Akibat terganggunya jalur pasokan dari Mesir dua pekan lalu, tingkat devisit listrik mencapai titik terendah.
Di tengah kondisi suhu yang rendah dan meningkatnya permintaan listrik, devisit yang sangat signifikan membuat perusahaan kesulitan mengelola secara efektif jumlah listrik yang terbatas ini, meski sudah ada upaya besar yang dikerahkan untuk menjamin jumlah jam yang sesuai bagi semua warga.
Kondisi ini menyebabkan meningkatnya jumlah jam pemutusan listrik hingga 24 jam dan hanya 3 hingga 4 jam saja listrik tersambung.
Artinya, selama 24 jam warga hidup tanpa listrik dan kemudian listrik tersambung selama 3-4 jam, setelah itu padam lagi selama 24 jam dan begitu seterusnya.
Perusahaan menghimbau pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk secepatnya bergerak agar menghindari dampak negatif dan terjadinya penurusan signifikan pada kondisi kesehatan, pelayanan, kemanusiaan dan ekonomi bagi lebih 2 juta jiwa warga di Jalur Gaza.
Perusahaan memperingatkan konsekuensi dan dampak dari krisis ini bagi kehidupan di Jalur Gaza. Pihaknya mengajak semua pihak untuk berupaya mengelola jumlah listrik ini dan menjamin ketersediaannya. Serta tidak takut melawan tindakan yang tidak bertanggung jawab dari pihak-pihak tertentu yang nenghalangi hak-hak warga untuk mendapatkan listrik.