Efek gabungan dari konflik, guncangan iklim, dan harga pangan yang tinggi terus mendorong kelaparan dan harga makanan pokok menjadi jauh dari jangkauan jutaan orang di Niger (berbatasan dengan Nigeria . Menyusul krisis pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2022, Niger terus menghadapi kerawanan pangan tingkat tinggi. Dua juta orang mengalami akses tidak teratur ke makanan yang aman dan bergizi selama kuartal terakhir tahun 2022, menurut analisis ketahanan pangan Cadre Harmonisé pada November. Situasi ini cenderung memburuk selama musim paceklik yang akan datang, yakni pada Juni hingga Agustus 2023, yang berpotensi memengaruhi 2,9 juta perempuan, pria, dan anak-anak, atau 11% dari total populasi, kecuali jika diambil tindakan segera.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB di Roma, Cindy McCain, mengatakan Niger membutuhkan tindakan segera dan kolektif. “Seruan saya kepada komunitas internasional adalah jangan menyerah pada Niger. Satu hal yang pasti, saat kita bersatu sebagai satu dunia, kita bisa menyelamatkan nyawa,” katanya. “Pendanaan yang cukup dan dapat diprediksi sangat dibutuhkan untuk membantu Pemerintah Niger dan mitra untuk mengatasi akar penyebab kelaparan,” McCain menekankan. “Ini juga dapat membantu mengurangi kebutuhan kemanusiaan dari waktu ke waktu dan membuat perubahan jangka panjang bagi kehidupan perempuan, pria, dan anak-anak yang terkena dampak krisis pangan.”
Di Niger, Amerika Serikat sendiri menyediakan US$65 juta untuk WFP, lebih dari US$2 juta untuk FAO, dan US$53 juta untuk IFAD untuk bantuan pangan darurat, pengembangan pertanian berkelanjutan, pembangunan ketahanan, dan standar keamanan pangan pada tahun 2022. Dengan pendanaan AS dan pemerintah lainnya, badan-badan PBB yang berbasis di Roma telah bekerja sama, menerapkan program pelengkap untuk mendukung tujuan pembangunan Pemerintah Niger, dan mempromosikan solusi ketahanan pangan yang berkelanjutan.
AS mensponsori tur media selama seminggu yang membawa wartawan jauh ke daerah pedesaan untuk melihat langsung bagaimana proyek dan program yang dilaksanakan oleh badan pangan dan pertanian PBB (FAO, IFAD, dan WFP) dengan dana AS untuk membantu Niger dalam mengurangi kelaparan, membangun komunitas yang tangguh, dan mengentaskan kemiskinan masyarakat .
WFP memberikan bantuan pangan dan gizi darurat kepada populasi yang menghadapi krisis yang diperlukan untuk bertahan hidup sekaligus memperluas kegiatan ketahanan untuk mendukung solusi ketahanan pangan berkelanjutan di Niger. Pada tahun 2022, WFP membantu 4,2 juta orang, 1,8 juta orang penerima manfaat dari program ketahanan multisektoral terintegrasi di 2.000 desa yang memungkinkan untuk memulihkan 46.000 hektar lahan untuk pengelolaan sumber daya alam lainnya, nutrisi, pendidikan, dan intervensi pasar.
Sejak tahun 1980, IFAD telah mendukung 15 program dan proyek di Niger, menginvestasikan US$ 435,77 juta dan memberi manfaat langsung kepada lebih dari 1,2 juta rumah tangga pedesaan. IFAD bekerja untuk meningkatkan kemampuan produsen pedesaan skala kecil, terutama yang berasal dari kelompok sosial ekonomi yang paling terpinggirkan, dan meningkatkan kapasitas mereka untuk beradaptasi terhadap perubahan. Proyek yang didanai oleh IFAD telah membantu membangun ketahanan rumah tangga dan masyarakat. Intervensi dalam produksi tanaman tadah hujan dan irigasi, kualitas dan pasokan benih telah meningkatkan hasil panen, mengurangi risiko terkait iklim, serta berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan, gizi, dan pendapatan rumah tangga pedesaan.
FAO menjangkau 1,7 juta orang di Niger dengan bantuan mata pencaharian pada tahun 2022, termasuk distribusi 1.200 ton benih, serta peralatan dan pelatihan untuk memastikan bahwa keluarga mendapatkan panen yang baik. FAO mentransfer US$ 504.900 kepada keluarga rentan melalui intervensi berbasis uang tunai, sehingga memungkinkan rehabilitasi 1.200 km firewall dan 1.400 hektar lahan pertanian. Meskipun tingkat kerawanan pangan memburuk pada tahun 2022 karena dampak kekeringan dan banjir, sebagian besar penerima bantuan FAO telah meningkatkan ketahanan pangan, gizi, dan swasembada.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini