• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Minggu, Mei 18, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home International

Dimensi Kejiwaan Kebencian Palestina kepada Israel

by Adara Relief International
November 7, 2015
in International
Reading Time: 2 mins read
0 0
0
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Images_news_2015_Nopember_5_tangkapanak_300_0

Baca Juga

Palestina dalam Gambar, April 2025

Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza: Sekolah, Rumah, dan Restoran Jadi Sasaran

Tulisan ini mengulang. Penulis sering menulis kisah dan itu berulang terjadi. Pernah sewaktu masih pelajar SMU tingkat akhir, penulis ke kantor pemerintahan sipil di Tepi Barat yang saat itu masih dikuasai Israel untuk mendapatkan surat izin perjalan ke Yordania. Di gerbang kantor, pasukan pasukan Yahudi yang saya tidak mengerti bahasanya. Saya masuk melalui pintu yang berbeda dari yang diinginkan. Serdadu Israel langsung bereaksi keras dan memaki-maki harga diri ibu saya. Agaknya dia hanya mengerti dan menggunakan bahasa Arab untuk mencela dan memaki.

Beberapa hari lagi saya masuk ke gedung yang sama. Saya juga menemukan pasukan Israel yang memaki dan mencerca. Saya diejek karena berat badan berlebihan dan ditertawakan. Saya hanya diam. “Ini kesabaran orang lemah menghadapi orang yang berkuasa yang kejam”.

Dua tahun kemudian, gedung tersebut dikuasai dan dikendalikan oleh kementerian dalam negeri Palestina berdasarkan perjanjian Oslo. Masuk tanpa diperiksa, pegawai di dalamnya kita kenal. Anda seperti masuk rumah sendiri dan bahkan disambut. Jika anda tidak suka dengan layanan mereka Anda bisa memprotes tanpa takut ditembak, ditangkap, dihina. Masalah anda akan segera diselesaikan.

Itulah perbedaan antara perlakukan saat hidup dalam penjajahan dan setelah terbebas. Ada perbedaan kondisi kejiwaan.

Sekarang siapakah orang Palestina yang tidak ingin bebas dari penjajahan meski dari perlakuan di atas. Mungkin hanya “jongos penghianat” mata-mata Israel yang rugi dunia akhirat saja yang rela seperti itu. Bahkan terhadap mata-mata itu pun Israel menghina habis-habisan.

Namun saya tetap mengkritik perjanjian Oslo dan pada saat yang sama merasa nyaman bebas sebagian dari kekejaman penjajah Israel setiap harinya. Kekejaman Israel itu hanya beranjak dari sedikit wilayah Palestina. Sementara ratusan perlintasan di wilayah Tepi Barat masih tersebar.

Warga Palestina ingin bebas dari penjajah dan segala detail kekerasan, prosedur ketat dan kekuasaan mereka atas kehidupan warga. Warga sudah bosan dengan perlintasan-perlintasan militer dengan perlakukan kejam serdadunya. Serdadu yang jika mau mereka tersenyum namun ada maunya meski hanya sebatang rokok atau sejumlah uang, namun lebih sering menghina dan mencerca.

Warga ingin bebas dan ingin bepergian bebas tanpa tunduk kepada syarat-syarat Israel.

Sudah pasti dengan Oslo, bangsa Palestina terbebas dari sebagian penjajahan Israel. Bebas dari pasukan penjaga perbatasan yang melecehkan setiap pengguna jalan, menggerebek rumah-rumah dan sekolah, menggebuki kami. Sebelumnya, kawasan A di Tepi Barat aman.

Namun Israel kemudian menguasai kehidupan dan nasib kami. Pemukiman Yahudi makin meruyak. Proyek yahudisasi makin meluas di Al-Quds. Seakan kanker kejam menguasai sebuah jasad yang sudah rapuh. Warga senantiasa dihantui ketakutan terhadap serdadu Israel asal Falasha, Rusia, dan lain-lain yang berada di dekat rumah mereka.

Inilah dimensi kejiwaan negative dari sebuah bangsa yang berada dalam penjajahan yang dikejar-kejar oleh paranoid keamanan. Di dunia sana ada yang bilang, bahwa penjajahan sudah hilang. Sampai Qadafi pernah mengusir pekerja Palestina dari Libia. Lantas apa kaitanya kondisi sekarang? Intidadhah Al-Quds adalah; kami bangsa hidup di bawah penjajahan dan ingin bebas meski harus dibayar dengan darah dan kerusakan. (at/infopalestina)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Update Intifadhah; 1 Gugur Syahid, Bentrokan Meletus di 26 Titik

Next Post

Israel Curi Organ Tubuh Syuhada Intifadhah

Adara Relief International

Related Posts

Webinar Fiqh Qurban bersama Ustadzah Herlini Amran, M.A.
International

Kurban Kok Kaleng, Emang Boleh?

by Marketing Communication
Mei 16, 2025
0

Adara — Menyambut Idul Adha 1446 H, Adara Relief International menggelar kajian daring bertajuk “Qurban Kok Kaleng, Emang Boleh?” bersama...

Read moreDetails
Israel Bunuh Satu Perempuan Palestina Per Jam di Gaza

Israel Bunuh Satu Perempuan Palestina Per Jam di Gaza

Mei 13, 2025
Palestina dalam Gambar, April 2025

Palestina dalam Gambar, April 2025

Mei 11, 2025
Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza: Sekolah, Rumah, dan Restoran Jadi Sasaran

Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza: Sekolah, Rumah, dan Restoran Jadi Sasaran

Mei 8, 2025
Ben-Gvir Dukung Pengungsian dan Kelaparan di Gaza, Bertentangan dengan Hukum Internasional

Ben-Gvir Dukung Pengungsian dan Kelaparan di Gaza, Bertentangan dengan Hukum Internasional

Mei 7, 2025
Israel Siap Perluas Serangan di Gaza, Krisis Tentara dan Kontroversi Penyanderaan Memuncak

Israel Siap Perluas Serangan di Gaza, Krisis Tentara dan Kontroversi Penyanderaan Memuncak

Mei 5, 2025
Next Post

Israel Curi Organ Tubuh Syuhada Intifadhah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Adara Palestine Situation Report 39

    Adara Palestine Situation Report 39

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 91% Penduduk Gaza Alami Krisis Pangan, WHO dan Otoritas Gaza Serukan Status Kelaparan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga “Koridor Kematian” Gaza: “Perbatasan” yang Dibangun di atas Ribuan Nyawa Penduduk Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Rasulullah Saw. kepada Anak Yatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740