Delegasi dari Kementerian Pendidikan Palestina, mitra internasional, media, dan perwakilan lembaga hak asasi manusia dan masyarakat sipil pada Senin (7/11) melakukan perjalanan ke Masafer Yatta, di selatan Tepi Barat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memeriksa sekolah-sekolah di daerah-daerah yang terancam digusur oleh pemerintah militer Israel. Dalam perjalanan ke Masafer Yatta, beberapa delegasi ditahan oleh tentara Israel di antara Desa al-Tabban dan al-Markaz.
Asisten Wakil Menteri Pendidikan, Sadeq al-Khaddour, mengatakan kepada tamunya bahwa anak-anak sekolah, terutama di Masafer Yatta dan sekolah-sekolah di dekat permukiman, menghadapi kesulitan setiap hari untuk mencapai sekolah mereka karena halangan dan serangan oleh pasukan pendudukan dan pemukim.
Kondisi tersebut diperparah dengan rencana Pemerintah Israel untuk menghancurkan sekitar delapan komunitas Palestina di Masafer Yatta dan menggusur lebih dari 1000 orang setelah menyatakan daerah itu sebagai zona latihan menembak dan militer. Israel sering melakukan pembongkaran, terutama sekolah, untuk mencegah penduduk Masafer Yatta menetap dalam jangka panjang di area tersebut.
Keputusan penggusuran desa tersebut telah mendapat dukungan dari Pengadilan Tinggi Israel yang telah memberi lampu hijau pada bulan Mei kepada tentara Israel untuk mengusir orang-orang Palestina dari daerah itu. Tindakan tersebut telah memicu kecaman internasional yang menyerukan Israel untuk membatalkan semua rencana semacam itu dan mengizinkan orang-orang Palestina di Masafer Yatta untuk memiliki kehidupan yang normal.
Sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/131750
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini







