Sejak ekstremis Itamar Ben Gvir mengambil alih posisi Kementerian Keamanan Nasional dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu, arena “Palestina – Israel” terus menerus mengalami kekacauan. Ini merupakan akibat dari keputusan tidak adil yang selalu dia ambil terhadap Palestina. Aturan tersebut dimulai dengan berlakunya undang-undang baru yang melanggar hak-hak tawanan, menjadi penyebab pecahnya revolusi penjara. Ben Gvir menyatakan bahwa para tawanan tidak mematuhi para sipir sehingga ia mencabut kewarganegaraan keluarga mereka yang melakukan protes. Selain itu, ia juga mempercepat penghancuran rumah-rumah penduduk Al-Quds.
Ben Gvir masih tidak puas setelah mengambil keputusan dan memberlakukan undang-undang tersebut. Ia kemudian berniat untuk mengambil keputusan baru terhadap Palestina, yang mungkin menjadi detonator yang meledakkan wilayah tersebut, dan menyebabkan pecahnya intifada ketiga Palestina; menutup Masjid Al-Aqsa untuk warga Palestina pada minggu ketiga Ramadan, untuk memberi ruang bagi penyerbuan pemukim ekstremis selama Hari Paskah Yahudi.
Terlepas dari apa yang telah ia lakukan, para ekstremis kehilangan kepercayaan pada Ben Gvir, karena dianggap tidak mampu memenuhi sebagian besar janjinya. Kebanyakan dari mereka melancarkan serangan sengit kepadanya, setelah peningkatan laju operasi komando di Tepi Barat dan Al-Quds. Ben Gvir menanggapi serangan terhadapnya dengan meningkatkan kejahatan Israel terhadap Palestina, dan dia sekarang berusaha untuk memulihkan kepercayaan dengan memfasilitasi penyerbuan Al-Quds, melakukan ritual Talmud, dan merayakan liburan Yahudi mereka di dalam Masjid Al-Aqsa.
Keseriusan soal itu terletak pada niat menutup Masjid Al-Aqsa bagi warga Palestina pada pekan ketiga Ramadan. Itu artinya muslim Palestina akan dicegah dari melakukan tarawih, itikaf, dan dilarang menghidupkan laylat al-qadr dalam sepuluh hari terakhir bulan yang diberkahi. Ini dapat memicu konfrontasi di wilayah tersebut, dan meluas ke kota-kota lain, sehingga menyebabkan pecahnya Intifada ketiga.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini