• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Sabtu, Mei 24, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home International

Cucu Mandela : Segala Jenis Apartheid Terburuk Terjadi di Palestina

by Adara Relief International
November 29, 2017
in International
Reading Time: 2 mins read
0 0
0
Hari Solidaritas Palestina
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Adara Relief – Ramallah. Setelah mengunjungi Palestina untuk pertama kalinya, cucu pemimpin tokoh internasional mendiang Nelson Mandela yang juga anggota Parlemen Afrika Selatan, Mandela Mandela mengatakan bahwa Palestina mengalami semua jenis apartheid terburuk.

Baca Juga

Israel Hadapi Krisis Diplomatik Terbesar Akibat Perang di Gaza

Kurban Kok Kaleng, Emang Boleh?

Apa yang disaksikan Mandela di Tepi Barat yang dijajah telah mengingatkannya terhadap kondisi Afrika Selatan di masa lampau. “Ketika kami dikepung oleh sejumlah permukiman dan tidak diizinkan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain,” ungkapnya seperti dilaporkan Quds Press.

Mandela juga mengatakan dalam wawancaranya yang diterbitkan di Ramallah Senin (27/11), “apartheid atau rasisme dapat dapat menimpa siapa saja di dunia ini. Karena rasisme adalah suatu keadaan di mana orang-orang yang terkepung di tempat-tempat sempit dan spesifik, tidak dapat bergerak dengan leluasa.”

Aksi rasisme Israel juga makin kentara di wilayah jajahan 48 (wilayah Palestina yang terjajah sejak tahun 1948). Penduduk Palestina yang berjumlah 20 persen dari populasi Negara Yahudi mengeluhkan adanya diskriminasi di berbagai wilayah, terutama di bidang pekerjaan dan perumahan.

Menurut Koran Haaretz, berdasarkan sumber dari kalangan tentara Israel menyebutkan bahwa tidak adanya tempat penampungan pengungsian di kota-kota dan desa-desa di utara Palestina jajahan 1948.

Sepertiga penduduk yang tinggal dalam jarak 40 kilometer dari perbatasan utara dengan Lebanon tidak memiliki perlindungan yang memadai. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah warga Palestina.

Selain itu, desa-desa dan kota-kota Palestina di dalam wilayah penjajahan juga tidak memiliki keamanan dan perlindungan jika terjadi perang atau bencana alam.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengklaim, pekan lalu bahwa dia telah berencana pada bulan Juni 2016 lalu untuk mengalokasikan sebesar 1,5 miliar shekel ($ 430 juta) untuk melindungi masyarakat sipil dalam periode 10 tahun. Akan tetapi rencana ini macet karena adanya pertentangan dari Kementerian Keuangan.

Adapun kurangnya perlindungan di wilayah Palestina terjajah adalah akibat keyakinan mereka (Israel) bahwa kota Arab tidak akan terkena serangan roket.

Dalam kesempatan lain Walikota Sakhnin Mazen Ghanayem mengatakan bahwa masih ada tempat berlindung yang layak di Sakhnin untuk berlindung selama perang atau gempa bumi.”

Menurut angka yang diterbitkan oleh Arab Galilee Society for Health Research di Wilayah Palestina, 70 persen kota dan desa Arab di bagian utara wilayah Palestina 48 masih kosong dari tempat penampungan.

Adapun tempat penampungan yang ada saat ini dinilai tidak layak menurut Komisi Winograd.

Sumber 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Hari Solidaritas Palestina

Next Post

Perempuan Berusia 50 Tahun Ditahan Tanpa Alasan

Adara Relief International

Related Posts

Mayoritas Publik Israel Tolak Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza, Meski Krisis Memburuk
International

Mayoritas Publik Israel Tolak Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza, Meski Krisis Memburuk

by Adara Relief International
Mei 24, 2025
0

Mayoritas warga Israel menentang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang diblokade, demikian hasil survei yang dilakukan oleh Channel 13...

Read moreDetails
PBB: 90 Truk Bantuan Masuk Gaza, Masih Jauh dari Cukup untuk Mengatasi Krisis Kemanusiaan

PBB: 90 Truk Bantuan Masuk Gaza, Masih Jauh dari Cukup untuk Mengatasi Krisis Kemanusiaan

Mei 24, 2025
Israel Hadapi Krisis Diplomatik Terbesar Akibat Perang di Gaza

Israel Hadapi Krisis Diplomatik Terbesar Akibat Perang di Gaza

Mei 22, 2025
Webinar Fiqh Qurban bersama Ustadzah Herlini Amran, M.A.

Kurban Kok Kaleng, Emang Boleh?

Mei 16, 2025
Israel Bunuh Satu Perempuan Palestina Per Jam di Gaza

Israel Bunuh Satu Perempuan Palestina Per Jam di Gaza

Mei 13, 2025
Palestina dalam Gambar, April 2025

Palestina dalam Gambar, April 2025

Mei 11, 2025
Next Post
Perempuan Berusia 50 Tahun Ditahan Tanpa Alasan

Perempuan Berusia 50 Tahun Ditahan Tanpa Alasan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Adara Salurkan Bantuan Ramadhan di Masjid Ke-2 yang Dibangun di Gaza

    Adara Salurkan Bantuan Ramadhan di Masjid Ke-2 yang Dibangun di Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 40

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanya Jawab Seputar Amalan Wanita di Bulan Dzulhijjah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 91% Penduduk Gaza Alami Krisis Pangan, WHO dan Otoritas Gaza Serukan Status Kelaparan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740