Dima Yousef tampak seperti anak lainnya. Memandang keluar dari jendela kamarnya, ia melihat pesawat terbang melintas. Namun apa yang ia lihat tidak seperti kebanyakan anak-anak lain di dunia. Pesawat bagi Dima adalah sebuah ancaman. Ia menyaksikan bagaimana jet tempur Israel menyerbu kota tempat ia tinggal, yaitu di Nusseirat, sebuah kamp pengungsian di Jalur Gaza.
Dima berusia 10 tahun. Sepanjang hidupnya, wilayah tempat ia lahir dan tumbuh besar berada di bawah blokade Israel. Dima mengatakan, kehidupan di Gaza seperti kehidupan ikan dalam akuarium. Ia seharusnya dapat berenang di laut lepas, namun terpenjara dalam wilayah yang sangat sempit tanpa kebebasan untuk bergerak.
Bagi Dima, yang paling menyakitkan dari kondisi ini adalah saat ia harus kehilangan sang ayah karena agresi militer Israel. Ayah bagi Dima, adalah tulang punggung yang memberi kenyamanan dan segalanya dalam hidup.
Dima mengatakan, yang paling diinginkannya adalah hidup aman, sebagaimana anak-anak lain di dunia. Hidup aman tanpa rasa takut, terutama ketakutan dan kekhawatiran akan kehilangan orang-orang tersayang.
Gadis cilik ini hanya satu dari ribuan anak Gaza yang menjadi korban dari kejahatan Israel. Kehidupannya sangat berarti, karena seorang anak bukanlah setetes air di lautan, namun sebuah lautan itu sendiri.
Silahkan unduh untuk baca selengkapnya
UNDUH DI SINI
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.







