Tidak hanya muslim di Eropa yang menyerukan untuk memboikot kurma Israel. Muslim di Amerika juga turut menyerukan hal yang sama. Diprakarsai American Muslim for Palestine (AMP), umat Islam Amerika mengajak untuk melakukan boikot dan bahkan menampilkan daftar merek kurma Israel.
Industri kurma Israel dibangun di atas tanah yang dirampas dari warga Palestina. Setidaknya 40% kurma Israel ditanam di permukiman ilegal Israel, yang berdiri di tanah-tanah warga Palestina yang telah dirampas. Selain itu, produksi kurma Israel bergantung pada sumber daya alam curian seperti air, yang sering dialihkan dari komunitas Palestina ke perkebunan kurma Israel. Buruh Palestina, yang seringkali dipaksa oleh kebutuhan ekonomi untuk bekerja di pemukiman ilegal ini, menjadi sasaran kerja fisik yang melelahkan dengan gaji yang sangat kecil. Kondisi kerja mereka yang kejam juga berlaku untuk anak-anak, yang diketahui dipekerjakan secara ilegal oleh peternakan permukiman Israel.
AMP meluncurkan Boikot Nasional Kurma Israel sejak tahun 2011, oleh karena itu terjadi penurunan ekspor kurma Israel yang luar biasa ke AS. Impor kurma Israel oleh AS telah turun menjadi 16,5% untuk tahun pasar 2020/2021 dibandingkan dengan 25% pada tahun 2015. “Boikot kurma sangat efektif. Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk terus maju dan terus memperkuat seruan boikot!” kata AMP.
Berikut ini daftar tiga belas merek dan pengecer kurma Israel:
- Hadiklaim
- Mehadrin
- Delilah
- Carmel Agrexco
- Anna and Sara
- Shah Co
- Sincerely Nuts
- Urban Platter
- Star Dates
- King Soloman
- Food to Live
- Navafresh
- Jordan River
- Tamara Barhi Dates
- Desert Diamond
- Rapunzel
- Bomaja
- Shams
Hadiklaim adalah eksportir kurma terbesar Israel yang mencakup perkebunan ilegal di Lembah Yordan, menghasilkan 65% dari semua kurma Israel. Selain itu, mereka juga memasok kurma Israel ini ke supermarket yang memasarkan kembali dengan merk mereka sendiri. Di antara jaringannya adalah:
- Marks & Spencer
- Sainsbury
- Tesco
- Asda
- Morrisons
- Waitrose
Hal yang mudah untuk dilakukan adalah dengan menghindari label seperti “Made in Israel”, “Made in the West Bank”, atau “Made in the Jordan Valley”. Produk dengan label ini hampir selalu berasal dari permukiman Israel. Industri kurma Israel sering menggunakan label yang tidak jelas ini untuk menyembunyikan asal aslinya. Hadiklaim juga telah menjual kurma Afrika Selatan dengan keuntungan untuk Israel, namun karena boikot mitra Afrika Selatan mereka, Karsten Farms telah memutuskan hubungan dan bersumpah tidak akan bermitra dengan entitas Israel yang terlibat dalam penjajahan.
Mehadrin, pengekspor produk segar terbesar ‘Israel’, sesumbar penjualan kurma mereka akan berlipat ganda melihat permintaan yang kuat selama Ramadan. Kurma mereka bermerk Premium Medjoul, Fancy Medjoul, Royal Treasure, Red Sea, dan Bonbonierra. Terkadang kemasan mereka menyatakan “Ditumbuhkan oleh Petani Palestina”, ini merujuk pada buruh Palestina yang ditemukan di perkebunan Israel. Tnuvot Field (Field Produce Marketing Ltd.) adalah pengekspor Medjool ke-3 terbesar di Israel. Nama-nama mereknya termasuk Paradise dates dan Star dates.
Sayangnya, membaca label tidak lagi cukup karena Hadiklaim mengakui bahwa sejak 2012 mereka telah mengirimkan kurma dari Lembah Yordania yang diberi label “Made in Palestine” ke Eropa dan Dubai. Al-Jazeera pada Agustus 2012 mewawancarai seorang manajer ekspor pertanian Israel di permukiman Mahola, salah satu permukiman ilegal Israel di Tepi Barat tempat Hadiklaim mendapatkan kurma Medjoolnya. Dia menjelaskan kotak kurma di gudang pengemasannya berlabel “Palestina – Jericho” dengan mengatakan bahwa “terkadang Inggris menolak [membeli dari kami], sehingga kami menghindari menulis ‘‘Israel’’ di kemasan. Kami juga seringkali mencetak kemasan khusus atas permintaan pembeli.”
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini