Adara Relief – Jakarta. “Kemerdekaan Palestina tidak akan bisa diraih kecuali oleh orang-orang yang menghafal Al Qur’an dan belajar ilmu syariah, insyaallah kita bagian dari mereka”, pesan syeikh Anas Abu Mush’ab Al Yajizy kepada 200 peserta para penghafal Al Qur’an di Aula LBQ Al Ustmani, Condet. Pesan yang mendalam ini beliau sampaikan dalam acara roadshow “Bedah Buku Parade Heroik Pembebas Palestina”, Selasa (5/3).
Syeikh Anas juga menuturkan bahwa Al Qur’an menjadi obat yang menenangkan jiwa orang-orang Gaza, ketika banyak korban berjatuhan pada Great Return March dan minimnya obat-obatan yang tersedia. Menurutnya, agar peradaban Islam kembali berjaya maka umat Islam harus terus menghafal dan mengamalkan Al Qur’an.
Sebagai pembicara kedua, Ustadzah Nurjanah menambahkan bahwa dalam Great Return March, semua warga Gaza Palestina turun ke jalan. Tidak hanya pemuda tapi orang tua dan anak-anak pun ikut serta dalam aksi. “Tujuan aksi ini adalah agar blokade Gaza yang berlangsung selama 13 tahun bisa terbuka. Karena mereka tidak hanya terkurung tetapi juga digempur dan diserang dengan senjata-senjata yang mematikan”, ungkap penulis buku ‘Parade Heroik Pembebas Palestina’.
Di sesi tanya jawab peserta acara sangat antusias untuk bertanya. Salah seorang peserta menanyakan cara untuk berjihad ke Palestina. “Masuk ke Gaza Palestina tidaklah mudah, pembiayaan yang mahal dan birokrasi yang sulit. Kita bisa berjihad dari yang kita bisa. Berjihad itu ada macam-macam. Setiap orang bisa berjihad sesuai kemampuannya. Antara lain dengan mengedukasi diri dan keluarga kita untuk mencintai Palestina serta mendukung perjuangan saudara kita disana dengan donasi dan doa”, pungkas ustadzah Nurjanah.
Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Qur’an Peduli Palestina (KQPP) dan dihadiri langsung oleh ketua Yayasan Al Ustmani KH. Effendi Anwar, Lc, Al Hafidz serta ketua KQPP ustadzah Mukhlisoh Al Hafidzah. Donasi yang terkumpul sebesar 30.366.500.
Acara ini diakhiri dengan pembuatan video dukungan untuk rakyat Palestina yang dipimpin oleh ustadz Effendi. Beliau mengucapkan, “kami bangsa Indonesia.” Seluruh peserta kemudian melanjutkan kata-kata beliau, “bersamamu, saudara-saudaraku di Palestina.” Video ditutup dengan pekikan suara takbir yang menggema, tidak hanya di seluruh ruangan tetapi juga relung-relung hati.