Pemerintahan Presiden AS Joe Biden hari Minggu meminta Israel untuk memperluas ruang yang ditujukan untuk doa egaliter di Tembok Buraq di Yerusalem (disebut di Israel sebagai Tembok Barat). “Saya mengunjungi Tembok Barat untuk pertama kalinya hari ini dan bertemu dengan Rabi Shmuel Rabinowitz. Saya menegaskan kembali dukungan AS untuk pelaksanaan Perjanjian Tembok Barat 2016 untuk memperluas ruang egaliter di Tembok,” kata Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rashad Hussain, di Twitter.
Kesepakatan itu awalnya diajukan oleh pemerintahan Netanyahu sebelumnya dengan dukungan luas dari seluruh spektrum politik dan agama pada tahun 2017. Namun, Netanyahu menangguhkan implementasinya setelah mendapat tekanan dari Partai Yudaisme Torah Bersatu Ortodoks Haredi dan partai Shas Ortodoks Sephardi, untuk membatalkan perjanjian, termasuk mengancam akan meninggalkan pemerintahan koalisi.
Menurut Haaretz, anggota koalisi Bennett-Lapid yang berkuasa sebelumnya berjanji untuk mengimplementasikan kesepakatan itu, tetapi membatalkan rencana tersebut karena ketegangan dari mitra koalisi Ortodoks mereka sendiri, yang semakin menyeret titik pertikaian dengan Yahudi Diaspora.
Pernyataan publik Duta Besar AS muncul setelah serangan Israel terhadap biarawan, ulama, dan jamaah Kristen lainnya yang berpartisipasi dalam perayaan Sabtu Suci di Yerusalem yang diduduki sebagai “pelanggaran” hukum internasional. Hussain juga mengunjungi Masjid Al Aqsa untuk salat Jumat dan bertemu dengan Direktur Departemen Wakaf Yerusalem, Sheikh Azzam Al-Khatib. Dalam pertemuannya, Kantor Urusan Palestina AS membahas perkembangan situasi selama Ramadan dan menegaskan kembali komitmen AS terhadap status quo di Al-Quds (Yerusalem)”.
Tahun ini, tingkat sensitivitas dalam perayaan keagamaan di Kota Al-Quds secara khusus telah meningkat, ditambah dengan bertepatannya antara perayaan bulan suci Ramadan, hari raya Paskah Yahudi dan Paskah nasrani yang bertepatan dengan meningkatnya ketegangan Palestina-Israel.
Sejak tahun 1967 Israel telah mengokupasi wilayah situs suci Masjid Al-Aqsa dan menganeksasi wilayah Al-Quds Timur.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini






![Pemandangan dari Sheikh Ridwan di Kota Gaza, Gaza, menunjukkan kerusakan parah yang ditinggalkan setelah tentara Israel mundur menyusul perjanjian gencatan senjata, pada 25 Oktober 2025. [Mahmoud Abu Hamda – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/10/AA-20251026-39523597-39523583-DAILY_LIFE_IN_GAZAS_SHEIKH_RIDWAN_NEIGHBORHOOD_AFTER_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)

