Armada bantuan internasional Global Sumud Flotilla, yang terdiri dari sekitar 50 kapal, kini semakin dekat dengan Jalur Gaza. Organisasi penyelenggara melaporkan bahwa konvoi tersebut tinggal berjarak kurang dari 400 mil laut dan diperkirakan akan tiba pada 30 September atau 1 Oktober, tergantung kondisi cuaca. Armada ini membawa bantuan kemanusiaan, terutama pasokan medis, dengan misi memecah blokade Israel yang telah mencekik Gaza selama hampir dua dekade.
Konvoi yang berangkat dari Barcelona pada akhir Agustus dan Genoa pada awal September ini melibatkan ratusan aktivis dari lebih dari 40 negara, termasuk dari koalisi Freedom Flotilla, Global Gaza Movement, Sumud Convoy, dan Nusantara Sumud. Ini menjadi upaya kolektif terbesar dalam beberapa tahun terakhir untuk menembus blokade Israel melalui jalur laut.
Namun, perjalanan mereka tidak lepas dari intimidasi. Armada ini melaporkan dua kali dilewati pesawat militer tak dikenal yang terbang rendah di atas kapal-kapal mereka saat berada di perairan Yunani, termasuk di lepas pantai Kreta. Meski demikian, para aktivis menegaskan mereka tetap aman, bersatu, dan bertekad melanjutkan pelayaran hingga Gaza. Beberapa kapal juga mendapat pengawalan dari angkatan laut Italia dan Spanyol di perairan internasional.
Aktivis Belanda, Ross Ykema, dalam sebuah pernyataan video menegaskan: “Satu-satunya hal yang memisahkan kami dari Gaza saat ini hanyalah laut.”
Israel, yang memiliki rekam jejak mencegat kapal bantuan, menyita kapal, dan mendeportasi aktivis, dinilai melakukan aksi pembajakan di laut lepas. Sementara itu, sejak 2 Maret 2024, Israel menutup penuh semua perbatasan Gaza, melarang masuknya makanan dan bantuan kemanusiaan lain, sehingga memperdalam kondisi kelaparan.
Sumber: Palinfo, MEMO