Analis Israel mengatakan bahwa peristiwa di Al-Quds pada Minggu (29/5) tidak membuktikan kedaulatan Israel atas kota itu hanya karena pasukan Zionis dapat menunjukkan kekuatan mereka dan rasisme peserta dalam Pawai Bendera yang sangat provokatif.
Koresponden parlemen untuk Yedioth Ahronoth, Amichai Attali, menekankan apa yang banyak orang di Israel katakan, “Mari kita lihat mereka (penganut Zionis dan pemukim ekstremis) pada hari biasa, apakah mereka berani meniti jalan dari Rumah Sakit Augusta Victoria melalui Lions Gate ke Temple Mount [Masjid Al-Aqsa]? Tak ada satu pun dari mereka yang akan berani melakukannya, dan hampir tidak ada orang Yahudi di dunia yang berani melakukannya. Berjalan di jalan ini dengan bendera Zionis adalah bunuh diri. Tadi malam, setelah mengibarkan bendera, tidak ada yang berpikir untuk melakukan pawai serupa sendirian. Kita harus berhenti membohongi diri sendiri.”
Menurut analis militer Haaretz, Amos Harel, “Meskipun ada upaya besar oleh aktivis sayap kanan, Pawai Bendera hari Minggu di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) tidak menyebabkan bentrokan besar antara Israel dan Palestina. Sebaliknya, kami menyaksikan kumpulan rasis yang biasa terjadi: pawai, bentrokan keras, ujaran kebencian dan rasial orang Yahudi terhadap Arab.”
Baca juga “Pawai Yahudi, Parade Bendera yang Memicu Emosi Palestina” di sini
Sumber:
https://www.#/20220530-jerusalem-is-not-united-say-israeli-analysts/
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


