Dampak agresi Israel terhadap Gaza turut menciptakan dampak di Tepi Barat yang dijajah, ketika pasukan Israel dan para pemukim melakukan serangan tanpa hambatan.
Menurut Jonathan Crickx, kepala komunikasi dan advokasi UNICEF di Palestina, Israel telah membunuh sembilan puluh sembilan anak di Tepi Barat sejak 7 Oktober. “Angka itu lebih dari dua kali lipat jumlah seluruh anak yang dibunuh pada tahun 2022, dan itu terjadi di tengah operasi militer dan hukuman kolektif yang meningkat,” katanya.
“Juga penting untuk dicatat bahwa 600 anak telah terluka,” katanya, menekankan bahwa kekerasan itu “menimbulkan ketakutan.”
“Begitu banyak anak, terutama di Jenin dan Nablus, yang takut pergi ke sekolah,” katanya. “Hal ini menyebabkan situasi keseluruhan dalam sistem pendidikan menjadi sangat mengkhawatirkan. Yang benar-benar diperlukan agar anak-anak pergi ke sekolah adalah gencatan senjata berkelanjutan, karena pendidikan adalah tempat harapan berada. Pendidikan merupakan sarana bagi anak-anak untuk benar-benar membangun masa depan mereka sendiri dengan lebih baik,” lanjut Crickx.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini