Blokade Jalur Gaza oleh otoritas Israel telah berlangsung sejak tahun 2007 atau hingga kini selama 16 tahun. Tak hanya blokade, otoritas Israel juga terus menggempur wilayah Gaza melalui agresi yang dilakukan. Dari banyaknya agresi yang dilakukan sejak tahun 2008, agresi paling parah terjadi pada tahun 2014. Menurut laporan United Nations Human Rights Council pada tahun 2014, sebanyak 34.000 peluru artileri ditembakan pasukan IDF Israel untuk menggempur Jalur Gaza dari 8 Juli hingga 26 Agustus 2014.
Belum selesai dengan para korban agresi 2014, pada tahun 2021 otoritas Israel kembali melakukan agresi di wilayah Gaza. Padahal masih banyak korban agresi Gaza 2014 belum tersentuh bantuan. Dari banyaknya korban penyintas agresi, anak-anak di Gaza mengalami gangguan pendengaran akibat dentuman bom yang dijatuhkan selama agresi. Akibatnya, gendang telinga mereka pecah dan rusak sehingga menyebabkan anak-anak Gaza menjadi penyandang tuli. Keterbatasan yang dialami oleh para penyandang tuli ini tentunya menghalangi aktivitas sehari hari karena menjadi penyandang tuli juga berdampak pada kesulitan berbicara. Hal ini tentu menjadi penghambat bagi mereka untuk menggapai cita-cita.
Oleh karena itu, Adara Relief International bersama masyarakat Indonesia khususnya SUMCO memberikan bantuan alat bantu dengar bagi 12 perempuan Gaza yang kehilangan pendengarannya akibat agresi Gaza tahun 2014.
Harapannya, keterbatasan yang mereka miliki tak menghalangi untuk tetap bertumbuh menggapai asa dan meraih cita. Mereka dapat terus tumbuh, berkembang, dan melesat menjadi insan berkemampuan khusus yang luar biasa.
Perlu diketahui, Gaza adalah salah satu daerah terpadat di dunia, dengan sekitar 2,1 juta orang tinggal di area seluas 365 kilometer persegi. Selama hampir 16 tahun, pergerakan orang dan barang masuk dan keluar Gaza telah dibatasi oleh otoritas Israel dengan alasan masalah keamanan. Blokade ini telah menciptakan situasi kemanusiaan yang parah di Gaza yang diperburuk oleh kekerasan yang terjadi. Hal ini tentu sangat memengaruhi kehidupan sosial ekonomi para warga Gaza, di mana mereka kesulitan untuk mengakses fasilitas umum, seperti pendidikan dan akses pergi bekerja.
Terima kasih Sahabat Adara, telah menjadi bagian yang mendukung warga Palestina untuk kembali bangkit.