Tidak dapat kita pungkiri bahwa rahasia kekuatan para penduduk Palestina dalam mempertahankan Al Aqsa terletak pada konsistennya mereka dalam menghafal dan mengamalkan isi Al Quran. Meski di tengah suara desingan bom dan ancaman laras senapan, tapi itu tidak membuat mereka melupakan Al Quran.
Setiap harinya, dari anak-anak hingga orang dewasa menjalani hari-hari di Palestina bersama Al Quran. Hal ini tentu menjadi aneh, bagi kita yang berada di lingkungan yang aman dan tentram namun sulit untuk terus bercengkrama dengan Al Quran.
Dalam acara “Kuliah Motivasi Al Quran” yang diselenggarakan di aula yayasan Amanah Dault yang terletak di Jalan Pengadegan Jakarta Selatan, Ustadz Nurcholis, LC, Al Hafidz (bersanad), mengungkapkan betapa pentingnya bagi kita sebagai umat muslim untuk terus belajar dan mengajarkan Al Quran.
Hal tersebut akan membuat kita semakin cinta kepada Al Quran dan dengan itu, Al Quran akan masuk ke dada dan menguatkan jiwa kita. Sehingga kita akan menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan tidak mudah terombang-ambing.
Menurut sahabat Rasul, fase terbaik dalam kehidupan seseorang adalah fase ketika ia tengah berinteraksi Al Quran. Keberkahan yang akan didapat seseorang ketika sering berinteraksi dengan Al Quran adalah umur yang berkah, kemudahan urusan di dunia dan akhirat, juga terhindar dari sifat bakhil atau pelit dengan harta dunia, serta dijauhkan dari kegelisahan. Dipaparkan juga bagaimana pentingnya belajar tata cara membaca Al Quran dengan benar (tahsin) yang dapat memberikan kenikmatan ketika membaca Al Quran sehingga Al Quran dapat menjadi kesibukan kita.
Pada kesempatan kedua, materi diisi oleh Ustadzah Bannasari, S.Ag. yang merupakan Ketua Kajian Adara Relief International. Beliau memaparkan tentang makna Palestina dan Al Aqsa bagi seorang muslim.
Ia menekankan bahwa sesungguhnya permasalahan Palestina dan Al Quds yang berada di dalamnya adalah masalah umat Islam di seluruh dunia. Bukan hanya tanggung jawab bangsa Palestina saja.
Banna juga menjelaskan mengenai bagaimana secara perlahan namun pasti sejak tahun 1897 zionis Israel memulai usahanya untuk menguasai Al Quds sampai akhirnya berhasil hingga saat ini.
Di akhir acara, panitia melakukan galang dana untuk Palestina kepada 220 peserta yang menghadiri kuliah Al Quran tersebut. Dana yang terkumpul berjumlah Rp. 7.028.000.