• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Jumat, September 22, 2023
  • Login
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home International

Al-Aqsha, Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (1)

by Adara Relief International
Agustus 13, 2017
in International
Reading Time: 4 mins read
0 0
0
Al-Aqsha, Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (1)
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Oleh.Prof. Muhsin Shalih

14 Agustus 1935, ketika pangeran Suud bin Abdul Aziz (yang kemudian menjadi raja Saudi) melewati desa Anbata menuju Al-Quds, seorang penyair Palestina Abdul Rahim Mahmud memperdengatkan puisinya yang kurang lebih isinya mengadukan derita yang dialami Al-Aqsha. Dalam puisinya, sang syair Palestina menyampaikan bahwa bisa jadi suatu saat Al-Aqsha dan Al-Quds akan lenyap dan dirinya hanya akan bisa menangisi.

Benar kata sang penyair. Al-Aqsha hilang setelah 32 tahun (1967) dan Abdur Rahim Mahmud gugur dalam pertempuran Syajarah saat perang Palestina tahun 1948.

Sejak proyek penjajahan zionisme di Palestina dimulai, dan sejak penjajahan Inggris 100 tahun lalu, Masjid Al-Aqsha sesungguhnya sudah terancam hilang dan menjadi target yahudisasi. Warga Al-Quds dan Palestina dan yang pro dengan mereka menggagalkan rencana jahat itu dari satu fase ke fase lain, dari konspirasi ke konspirasi sekuat yang mereka bisa, meski sederhana.

Mereka berjaga dan rela menjadi marbotnya, bertahan. Namun Arab dan umat Islam mengabaikannya. 50 tahun program yahudisasi di Al-Quds mengubah wajah Arab Islam di sana serta identitas peradabannnya dirusak Israel. Namun, meski teriakan “bahaya” itu sampai ke ujung langit, umat hanya diam tak bergerak.

Israel sudah keterlaluan. Kesabaran sudah habis. Israel sudah keterlaluan di Al-Quds dan Palestina, dengan tindakan permusuhannya atas Al-Aqsha, pembunuhan terhadap wanita, anak-anak, kakek-kakek. Blokade Jalur Gaza, permukiman yahudi di dan penggusuran tanah, yahudisasi dan tembok rasial. Tapi kenapa Menlu Saudi, Adil Jabir juga menyatakan, Hamas dan IM juga melampaui batas!?

Apapun sikap Jabir Adil terhadap “islam politik” Hamas selama bertahun-tahun dan masih menjadi kekuatan perlawanan pertama dalam menghadapi proyek zionis di Palestina. Ia menjadi barisan pertahanan pertama dalam mempertahankan identitas Al-Quds dan Palestina yang Arab dan Islam.

_

Harus diingat, sejarah Saudi adalah membela Al-Quds dan Al-Aqsha membela nasib bangsa Palestina. Statamen Jabir tak mencerminkan politik klasik Saudi.

Perlu diingatkan, teks sejarah Raja Faishal (1967-1975) berbicara soal kepahitan Al-Quds dan seruannya untuk berjihad membebasnnya, “Apa yang kalian tunggu? Nurani dunia? Dimana nurani dunia? Al-Quds memanggil kalian dan meminta tolong… apa yang membuat kita takut? Apakah kita takut mati? Adakah kematian paling mulian dan terhormat melebihi kematian seseorang menjadi mujahid di jalan Allah?

“Wahai umat Islam, kami ingin kebangkitan Islam, tanpa intervensi kebangsaan, rasisme dan kelompok. Namun seruan dakwah Islam dan seruan jihad di jalan Allah. Saya berharap kepada Allah jika ditakdirkan mati, saya mati dalam keadaan syahid di jalan Allah.” Lanjut Sang Raja Faishal.

Raja Faishal menambahkan, “Masjid Al-Aqsha dirampas (Israel) dari kita, tempat suci dinistakan, dengan hal-hal memalukan, kemaksian, dan amoral. Berdoalah kepada Allah dengan ikhlas, jika tidak ditakdirkan jihad dan membebaskan tempat suci, agar saya tidak dibiarkan sedetikpun untuk hidup.”

Inilah sikap Saudi sejati. Apakah yang dilakukan Hamas dan pejuang perlawanan Palestina berbeda dengan apa yang dibicarakan oleh Raja Faishal? Jika saja sang raja mengucapkannya hari ini, dia pasti akan dituduh teroris dan ekstrimis oleh rezim Arab dan teluk. Minimal dituding “tidak realistis dan tidak bertanggungjawab”.

—

Zionis menjajah Al-Quds barat tahun 1948 dan sudah meyahudikannya secara utuh. Kemudian menjajah Al-Quds Barat (dan wilayah Tepi Barat sisanya, Jalur Gaza, Golan Suriah dan Sinai Mesir) tahun 1967. Sejak 50 tahun lalu, Israel melakukan kerja intens terprogram meyahudikan Al-Quds. Israel mendatangkan lebih dari 200 ribu warga Yahudi ke Al-Quds Timur dari luar negeri dan membangun lebih dari 30 perkampungan dan hunian kolonial yahudi di kota suci ini dan sekitarnya.

Israel mengisolasi Al-Quds dengan “tembok rasis” yang lebih mirip dengan “perbatasan negara” dan membekukan KTP asli (identitas) warga Al-Quds lebih dari 15 ribu orang sehingga mereka tidak bisa tinggal di kota mereka sendiri. Israel mengancam menggusur lebih dari 20 ribu rumah warga yang diklaim dibangun tanpa izin Israel. Israel terus menguasai system pendidikan di sekolah-sekolah Al-Quds dengan terus menciptakan lingkungan merusak, narkoba di kalangan pelajar Al-Quds.

Israel membangun puluhan terowongan bawah tanah Masjid Al-Aqsha sehingga terancam runtuh. Sementara tata pemandangan luar, Israel mengubah pamandangan Al-Quds sehingga terlihat dari jauh tanpak banyak bangunan sinagog Yahudi. 87,5% Wilayah Al-Quds timur berusaha digusur dan memaksa warga Palestina agar menjual tanah mereka di sana dengan berbagai tekanan.

Anggaran Israel untuk pemerintah kota Al-Quds mencapai 7,3 milyar shekel (1,9 juta dolar). Ada lembaga-lembaga Israel khusus yahudisasi Al-Quds seperti Taj Kahana, Elad, dan lainnya yang setiap tahunnya yang mengooperasi dengan dana lebih dari 150 juta dolar Amerika setiap tahunnya di antaranya untuk membagi Al-Aqsha (waktu dan tempat), meski proyek terakhir ini gagal oleh kegigihan warga Al-Quds.

Sementara itu, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) – yang dibentuk usai pembakaran Israel terhadap Al-Aqsha tahun 1967 – yang beranggotakan 56 negara muslim sudah menganggarkan bujet luar biasa (10 juta dolar) untuk mendanai Komite Al-Quds yang lahir dari konferensi tahun itu. Meski anggaran OKI untuk Al-Quds itu lebih kecli dari “membeli stadiun sepak bola” salah satu klub bola dunia.

Kalau saja negara-negara itu menganggarkan dari pemasukan penghasilan minyaknya senilai kadar zakatnya saja (2,5%) untuk mensuport dan membebaskan Al-Quds, maka akan mencapai anggaran tahunannya lebih dari 15 milyar USD setiap tahun. Sementara negara-negara Arab dan Islam itu membeli senjata seperti rudal scud digunakan untuk mengendalikan rakyatnya atau untuk konflik dalam negeri.

Sumber: Pusat Informasi Palestina

Baca Juga

3 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Anak Yatim

Terancam Pengusiran Paksa, Sejumlah Pengunjuk Rasa Berdemonstrasi untuk Mendukung Keluarga Sub-Laban

ShareTweetSendShare
Previous Post

Perempuan Palestina Hafal Al-Quran di Usia  60 Tahun

Next Post

Al-Aqsha, Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (2)

Adara Relief International

Related Posts

Lawan Rasisme Israel, Siswa Palestina Pergi ke Sekolah Naik Unta
International

Lawan Rasisme Israel, Siswa Palestina Pergi ke Sekolah Naik Unta

by Adara Relief International
September 6, 2023
0

Pelajar Palestina dari komunitas Arab Badui di wilayah Palestina yang dijajah tahun 1948 (Israel), terekam sedang mengendarai unta dan keledai...

Read more
Sengaja Menyengsarakan Penduduk Palestina, Antrian Pos Pemeriksaan Israel 'Mengular'

Sengaja Menyengsarakan Penduduk Palestina, Antrian Pos Pemeriksaan Israel ‘Mengular’

Agustus 2, 2023
3 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Anak Yatim

3 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Anak Yatim

Juli 28, 2023
Terancam Pengusiran Paksa, Sejumlah Pengunjuk Rasa Berdemonstrasi untuk Mendukung Keluarga Sub-Laban

Terancam Pengusiran Paksa, Sejumlah Pengunjuk Rasa Berdemonstrasi untuk Mendukung Keluarga Sub-Laban

Juni 19, 2023
Maryam Rachmayani Resmi Menjadi Direktur Utama Adara Menggantikan Sri Vira Chandra

Maryam Rachmayani Resmi Menjadi Direktur Utama Adara Menggantikan Sri Vira Chandra

Mei 12, 2023
Anak Gaza Gunakan Gerobak Keledai untuk Pergi ke Sekolah 

Anak Gaza Gunakan Gerobak Keledai untuk Pergi ke Sekolah 

Maret 3, 2023
Next Post
Al-Aqsha, Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (1)

Al-Aqsha, Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (2)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

    Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Rasulullah Saw. kepada Anak Yatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kimiya’ al-Sa’adah: Sebenarnya Bagaimana Konsep Kebahagiaan dalam Islam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Darurat Stunting: Angka Stunting Melebihi Batas Prevalensi Stunting Dunia dan Tertinggi ke-2 di Asia Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Masjid Al Qibli

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Company Profile - Adara Relief International

Company Profile - Adara Relief International

00:03:01

“Wonderful Children for Wonderful Family”

00:00:46

Bantuan Halaqah Tatsbit Al-Quran untuk Pengungsian Palestina

00:02:04

Bantuan Halaqah Tahfidz Al-Quran di Pengungsian Palestina

00:01:10

STRONG 'WHY' TO LIGHT UP AL-AQSA

02:04:05
Telegram Instagram Facebook Twitter Youtube Whatsapp

Klik untuk dapatkan update info terbaru

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sosial Media
  • Donasi

Yayasan Adara Relief Internasional


GrahaQu Lt.2,
Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No.1,
Desa/Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12740
Indonesia

© 2022 Adara Relief International

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
Donasi Sekarang

© 2022 Adara Relief International

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist