Adara Relief – Jakarta. Monas kembali menjadi saksi bisu sejarah kebangkitan umat Islam di Indonesia. Pada Ahad (17/12/17) jutaan umat muslim dari berbagai elemen organisasi dan rentang usia bersatu padu untuk membela Palestina.
Kebijakan sembrono Donald Trump yang menyatakan Al Quds (Yerusalem) sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besar AS kesana telah membangkitkan semangat perjuangan umat muslim di seluruh dunia.
Kaum muslimin Indonesia secara khusus pada hari ini berkumpul di Monas untuk menolak tindakan Trump. Melalui aksi damai yang dikomandoi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) hampir seluruh organisasi keislaman yang ada di Indonesia mengikuti aksi.
Tidak ketinggalan Adara Relief International yang merupakan organisasi khusus untuk perempuan dan anak di Palestina ikut ambil bagian di dalam aksi tersebut.
Ketua Adara Relief International Ustadzah Hj. Nurjanah Hulwani, S.Ag., M.A. menjadi salah satu orator di dalam aksi. Dengan suara bergemuruh, Ustadzah Nurjanah mengingatkan kepada seluruh peserta aksi bahwa persoalan Palestina adalah jantung persoalan umat.
Sudah sejak tahun 1948 atau 69 tahun lamanya tanah Palestina dinistakan oleh Yahudi. Oleh karenanya menjadi tugas umat muslim untuk mengembalikan tanah Palestina 100 persen kembali ke tangan umat Islam.
Beliau juga mengingatkan bahwa ketika rumah-rumah warga Palestina dihancurkan, itu sama seperti menghancurkan rumah kita. Demikian pula ketika anak-anak Palestina dibantai, sejatinya sama seperti layaknya anak Indonesia dibantai.
Amanah untuk menjaga tanah Palestina sesungguhnya bukan hanya tugas bangsa Palestina yang berjunlah 5 juta jiwa tetapi tugas 1,5 miliar umat Islam yang ada di seluruh belahan di dunia.
Oleh karenanya tugas untuk membela Palestina adalah fardhu ‘ain bagi seluruh umat muslim di dunia. Bukan lagi fardhu kifayah. Fardhu ‘ain yang dimaksudkan oleh ibu Nurjanah dalam kesempatan ini adalah membantu dalam melakukan sosialisasi terhadap isu Palestina, memberikan donasi dan berdoa untuk rakyat Palestina.