Istanbul – Adara Relief International menggaungkan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di hadapan dunia. Beberapa agenda diplomasi yang bertujuan untuk menggalang dukungan terhadap Palestina telah Adara ikuti pada bulan April – Mei 2024 ini sebagai perwakilan perempuan Indonesia.
Melalui MedeniyetTV Turkiye dan RajieenTV Palesitina yang berbasis di Istanbul, Turki, Direktur Utama Adara Relief Indonesia Maryam Rachmayani menekankan urgensi edukasi dalam perjuangan pembelaan terhadap rakyat Palestina yang terjajah.
“Publik akan tergerak untuk peduli ketika mereka sudah memahami apa makna perjuangan rakyat Palestina,” ungkapnya. Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa Adara telah menyusun kurikulum khusus bagi tiap jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi untuk memberikan edukasi terkait Palestina. “Adara juga memiliki tema khusus untuk kajian ilmiah perkantoran hingga pengajian taklim ibu-ibu.” ungkap Maryam.
“Setelah edukasi, tentunya donasi juga sangat penting bagi Palestina,” lanjut Maryam, yang menyampaikan keprihatinannya atas kondisi agresi genosida yang terjadi di Gaza, “Alhamdulillah, selama agresi yang terus berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, Adara telah menyalurkan bantuan dari para donatur Indonesia setidaknya sebanyak 32 kali tahapan penyaluran.” pungkas Maryam dalam sesi wawancaranya dengan stasiun televisi Turki tersebut. Wawancara ini menutup konferensi internasional bertajuk “Thufan Al-Ahrar (Gelombang Pembebasan)” yang Adara hadiri pada 18-19 Mei 2024 di Istanbul, Turki. Konferensi ini merupakan rangkaian akhir dari tiga acara bertaraf internasional yang telah Adara hadiri dalam sebulan terakhir untuk menyuarakan dukungan Indonesia atas Palestina.
Mengawali rangkaian diplomasi, pada 29 April 2024 Maryam bersama 60 lembaga internasional lainnya menghadiri pertemuan tokoh dan organisasi peduli Palestina yang diselenggarakan oleh Masyarakat Dunia untuk Masjid Al-Aqsa dan Palestina (Global Coalition for Quds and Palestine) di Jakarta.
Pertemuan yang berlangsung di Jakarta Timur ini diadakan untuk merumuskan bersama jenis bantuan yang akan disalurkan Indonesia bagi Palestina khususnya dalam program “Rebuild Gaza”. Dalam pertemuan ini, Adara menyampaikan komitmennya untuk mendukung program-program yang secara khusus menyasar penerima manfaat anak-anak dan perempuan di Gaza.
Setelah kegiatan bersama Global Coalition for Quds and Palestine, tim Adara yang terdiri dari Maryam Rachmayani selaku Direktur Utama dan Hasanah Ubaidillah selaku Direktur Program bersama para pemerhati isu Palestina lainnya bertolak menuju Doha, Qatar. Di negara yang memiliki dukungan kuat untuk Palestina ini, mereka turut melaksanakan simposium Global Women Coalition for Quds and Palestine (GWCQP).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada 11-12 Mei 2024 di Doha, Qatar. Dihadiri oleh 40 tokoh dan 300 peserta perwakilan perempuan dari 58 negara, acara yang mengangkat tema besar “Safety is My Right” bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di Gaza, Palestina melalui jalur diplomasi.
Dalam acara ini, Adara menyampaikan salah satu programnya, yaitu “Bangun Kembali Gaza”. Program ini mencakup pembangunan Klinik Ibu dan Anak, termasuk pusat trauma healing, program “Dekap Keluarga Palestina”, dan pusat pemberdayaan perempuan.
“Program pemberdayaan perempuan Palestina merupakan salah satu program unggulan Adara yang sudah berjalan selama 4 tahun ke belakang. Program ini dinilai efektif karena mampu memberikan kesempatan kepada para perempuan single parent di Palestina dengan menambah kemampuan mereka – misal, menjahit, yang di kemudian hari dijadikan sebagai ladang usaha mereka untuk menghidupi keluarganya,” jelas Hasanah selaku Direktur Program Adara.
Usai menjalankan tugas dalam konferensi, Maryam dan Hasanah berkesempatan untuk mengunjungi para korban luka yang dievakuasi sejak 7 Oktober di Doha. “Salah satu korban luka yang kami temui ialah Nada Ummu Muhammad, seorang guru UNRWA. Tubuh Nada terlempar hingga 100 meter akibat dahsyatnya ledakan yang diciptakan Israel.” Tutur Maryam.
Usai rampung menjalankan tugas diplomasi di Doha, Maryam dan Hasanah beranjak menuju Istanbul, Turki untuk mewakili Indonesia dalam pertemuan bersama 1.000 aktivis Palestina lainnya yang berasal dari 60 negara. Perjalanan menuju Istanbul ini turut dihadiri oleh Nurjanah Hulwani, Ketua Koalisi Perempuan Indonesia untuk Palestina dan Al-Quds (KPIPA), perwakilan Komunitas Al-Quran Peduli Palestina (KQPP), Komunitas Pecinta Al-Aqsha (KPA), serta Harum Care sebagai perwakilan mitra Adara untuk memberikan aspirasi dan komitmennya dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.
Nurjanah Hulwani yang juga pembina Adara Relief Internasional memberikan sambutan dalam acara “Thufan Al-Ahrar (Gelombang Pembebasan)” di Haliç Congress Center, Istanbul, Turki pada 18 Mei 2024. Dalam pidatonya, ia berpesan kepada seluruh perempuan dunia, bahwa apapun profesi yang dilakoni, para perempuan harus bergandengan tangan untuk bergerak, “Kita tidak bisa hanya meneteskan air mata dan mengungkapkan keberpihakan kita kepada anak dan perempuan Gaza hanya dengan kata-kata ‘saya membela Palestina’.”
Beliau mengajak seluruh perempuan untuk menghimpun segala kekuatan perempuan dunia atas nama kemanusian untuk mengembalikan kehidupan anak dan perempuan Gaza seperti anak dan perempuan dunia yang hidup merdeka. Terakhir dalam pemaparannya Nurjanah berpesan, “Kami selamanya bersamamu sampai hadirnya kemerdekaan Gaza dan Palestina.”