Adara Relief International telah menyalurkan bantuan Ramadhan berupa makanan berbuka puasa untuk 24.612 warga Palestina yang berada di Rafah, Khan Younis, Deir Balah Jalur Gaza, Al-Quds dan Ramallah, Tepi Barat. Bantuan yang telah disalurkan sebanyak 12 tahap sejak 19 Maret hingga 4 April 2024.
Sejak bulan Oktober 2023 hingga bulan April 2024 atau selama 204 hari pembantaian Israel atas warga Gaza dan Tepi Barat. Puluhan ribu rumah warga Gaza juga luluh lantah termasuk berbagai fasilitas umum lumpuh total akibat gempuran serangan udara dan darat yang tiada henti. Fasilitas ini meliputi sekolah, rumah sakit, masjid, dan gereja.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas mencapai 34.845, 34.356 merupakan warga Gaza dan 489 warga Tepi Barat ditambah dengan 82.093 lainnya mengalami luka-luka. Jumlah ini juga masih terus bertambah, mengingat eskalasi pembantaian terus terjadi dan gencatan senjata tak kunjung disepakati.
Jika di Gaza serangan udara dan darat tanpa henti menyasar siapa saja tanpa tebang pilih, tidak hanya manusia yang menjadi korban, hewan dan tumbuhan pun tak luput dari keganasan penjajah Zionis Israel. Sedangkan di Tepi Barat penangkapan, pembunuhan dan penggusuran juga terus berlanjut hingga saat ini.
Suasana Ramadhan tahun ini pun sangat jauh berbeda dengan Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Penderitaan demi penderitaan yang tak berujung membuat luka mereka semakin menganga dan diamnya dunia internasional seakan membenarkan genosida yang terjadi.
Maka di momen Ramadhan ini Adara Relief International kembali hadir menyalurkan donasi yang merupakan titipan dari masyarakat Indonesia untuk warga Palestina baik yang berada di Gaza, Al-Quds dan Tepi Barat. Bantuan meliputi paket makanan berbuka puasa, sembako Ramadhan, dapur umum, distribusi air bersih dan hadiah hari raya.
“Sejak awal Ramadan Adara sudah mengirimkan bantuan sebanyak 20 tahap melalui beberapa NGO mitra lokal yang ada di Jalur Gaza, Al-Quds dan Tepi Barat. Bantuan disalurkan berupa paket makanan berbuka puasa, sembako Ramadan, dapur umum, distribusi air bersih dan hadiah hari raya.” papar Nurul Fitriani, Kepala Divisi Penyaluran Adara Relief International.
Terkhusus mengenai kondisi terkini di Gaza, Nurul memaparkan kendala yang dihadapi adalah: “Distribusi di beberapa titik pengungsian tidaklah mudah, namun akan tetap kami upayakan. Adapun kendala yang kami hadapi adalah terputusnya jaringan internet dan kondisi keamanan yang sangat kritis,” ungkapnya, “kami kesulitan menghubungi relawan mitra kami di dalam Gaza. Meski begitu Adara berkomitmen akan terus mengirimkan bantuan Ramadan di tengah agresi yang masih berlangsung.”
“Sedangkan untuk wilayah Al-Quds yang sejak awal adanya pembatasan memasuki area Masjid Al-Aqsa, Alhamdulillah di pekan terakhir Ramadhan tim mitra lokal Adara bisa menyelenggarakan buka puasa bersama warga sekitar di pelataran Masjid Al-Aqsa”. Imbuhnya.
Terima kasih Sahabat Adara dan seluruh masyarakat yang telah mengirimkan bantuan untuk warga Palestina baik yang berada di Gaza, Al-Quds, Tepi Barat dan pengungsian melalui Adara Relief International. Adara terus mengajak masyarakat Indonesia untuk bergerak menggalang dukungan dan donasi sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meringankan beban warga Palestina di tengah krisis kemanusiaan hingga mereka dapat bangkit kembali.