Kamis, tgl 3 Februari 2016 Adara Relief kedatangan tamu syeh yang berasal dari Gaza Palestina. Mereka adalah utusan NGO yang menjadi partner Adara dalam menyalurkan donasi untuk warga Palestina yaitu Ir Ehab dan Syeh Abdul Basith.
NGO tersebut bernama Yayasan Torikul Hayat atau Hayat Yolu dalam bahasa Turki, NGO resmi yang berkantor di Istambul Turki. MOU antara Adara dengan Hayat Yolu sudah ditanda tangani sejak beberapa tahun yang lalu dan bantuan bantuan untuk Palestina dari Adara diantaranya dikelola oleh Hayat Yolu.
Mereka yang berkunjung adalah Ir. Ehab sebagau direktur Hayat Yolu dan juga direktur dari berbagai lembaga kemanusiaan. Adapun syeh Abdul Baasyir sekarang selain bergiat di Hayat Yolu juga seorang ulama yang sedang mengenyam pendidikan S3 di Turki. Kedatangan NGO ini adalah utk melaporkan apa yang telah di laksanakan oleh NGO tersebut dalam menangani donasi dari Adara Relief. Bantuan sudah disampaikan kepada masyarakat Palestina. Baik yang berada di Palestina atau di luar Palestina (Pengungsi di Turki Selatan).
Ir Ehab menceritakan bahwa program bantuan yang dipilih Adara adalah program yang sangat baik, bukan dari nilai donasinya tetapi dilihat dari nilai filosofisnya yg tinggi. Bahkan untuk tahun 2015 menjadi proyek terbaik yang sangat diapresiasi karena tepat sasaran dan sangat diperlukan.
Bantuan yang disalurkan dari Adara yang pertama adalah membantu RS Al Amal di Gaza dengan memberikan bantuan mainan berupa tablet/gadget dan hiburan bagi anak anak yang sedang sakit. Di Gaza banyak anak anak yg harus cuci darah yang diakibatkan pencemaran air. Mereka biasanya mengantri di rumah sakit selama lebih dari 3 jam untuk dicuci darah dan penuh dengan teriakan dan tangisan tetapi ketika bantuan Adara datang bersama hiburan dari badut tangisan mereka berubah jadi sebuah keceriaan.
Program kedua dari donasi Adara adalah projek membantu anak yatim untuk pengungsi dari Yarmuk yang berada di Turki Selatan yang kondisinya sangat memprihatinkan dan terlantar serta seperti terbuang karena belum masuk dalam program bantuan dari PBB.
Program ketiga adalah ikut merenovasi sebuah klinik di Tepi Barat yang dikunjungi 300 pasien setiap harinya.
Melalui Hoyat Yolu Adara juga pernah memberi sembako untuk fakir miskin di Alquds serta memberikan baju dingin.
Project yg ditawarkan ke Adara untuk ikut serta dalam program berikutnya adalah menyantuni 50 orang anak yatim di Alquds dan 60 orang di Turki Selatan serta membuat majelis taklim majelis taklim untuk para murobithoh di Mesjidil Aqsha dengan memberikan kafalah bagi mereka agar mereka tetap berjuang menjaga Masjidil Aqsha.
Pertemuan ini menjadi syiar luar biasa dan bagaimana indahnya islam yang mempunyai keagungan ukuwah serta yang mempersatukan Adara dan masyarakat Indonesia dengan NGO dan masyarakat Palestina.
Saat ini tingkat kemiskinan di Gaza adalah lebih dari 50 persen serta pengangguran lebih dari 45 persen. Israel sangat menekan dan ada sekitar 48 km2 lahan yang tidak boleh dipakai untuk bertani serta laut yang hanya boleh 3 mil untuk diambil ikannya. Saat ini Gaza dalam kondisi yang sangat kritis, intifadah masih berlangsung banyak korban karena kekejaman tentara Israel. sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan.