Padang, Sumatera Barat — Rabu (20/12/2023), Direktur Adara Relief International Ir. Maryam Rachmayani, S.Th.I, M.M menghadiri pertemuan konsolidasi Leader Sekolah Islam Terpadu Se-Sumatera Barat. Bertajuk “Penguatan Leadership SIT, dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sumatera Barat”, Maryam hadir memberikan pembekalan kepalestinaan kepada tenaga pendidik SIT se-Sumatera Barat.
Pertemuan ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, Buya H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. Pada kesempatan ini Pak Gubernur menyampaikan bahwa JSIT mampu menjawab kebutuhan kurikulum pendidikan Islam di Sumatera Barat.
Dalam pertemuan ini hadir jajaran petinggi dan pengurus JSIT Indonesia dan wilayah Sumatera Barat. Ketum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain M.Pd, Kepala Departemen Soskem JSIT Indonesia, Yon Hendri. MA, Ketua Div. Penyaluran JSIT Markum Maruf, S.Pd, Ketua Dewan Pembina Sumbar M. Amin, S.IQ, Ketua Wilayah JSIT Sumbar Muhajjir, S.H, M.H, Ketua Soskem JSIT Sumbar, Rudi Hartono, serta jajaran pengurus yayasan dan kepala sekolah wilayah Sumatera Barat.
Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari para pembicara. “Thinking how to give. Jadi tangan di atas maka kita akan mendapatkan ultimate happiness, puncak kebahagiaan”. 3 Main Spirit yang disampaikan oleh Yon Hendri. MA merupakan nilai memberi sebagai puncak kebahagiaan.
Dilanjutkan dengan materi pembekalan kepalestinaan oleh Maryam Rachmayani bertajuk “Fakta den Realita di Tepi Barat, dan Palestina pada umumnya”. Tema Tepi Barat dipilih secara khusus sebagai penguat bagi para tenaga pendidik SIT mengenai posisi Al-Aqsa di hati umat Islam, dengan harapan ilmu yang didapat pada kesempatan ini dapat diturunkan kepada 23.445 murid JSIT Sumatera Barat.
Selain itu, pemaparan kondisi terkini mengenai Gaza serta dari mana kejadian ini bermula. Bagaimana perjanjian Sykes Picot, dan rentetan peristiwa Nakbah awal mula malapetaka yang terjadi di Palestina. Ada 3 hal yang menjadi penyebab utama dalam ulasan Maryam; pembersihan etnis, menawan warga Palestina, dan melaksanakan Yahudisasi.
Maryam juga berpesan agar tenaga pendidik SIT terus menyuarakan tentang pentingnya mengenalkan Al-Aqsa dan Palestina setiap saat kepada para murid JSIT dari TK-SMA. Hal ini agar pemahaman mengenai urgensi mendukung Palestina tak hanya hadir pada momen terjadinya agresi.