• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Rabu, November 5, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Activities

Adara adakan Diskusi Publik terkait dengan Agresi Gaza 2023 bersama dengan Serambi FHUI

by Adara Relief International
November 7, 2023
in Activities, Event, Siaran Pers
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
Adara adakan Diskusi Publik terkait dengan Agresi Gaza 2023 bersama dengan Serambi FHUI
35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Jumat 27 Oktober 2023 Adara Relief Internasional bersama dengan Lembaga Dakwah Fakultas Hukum UI, Serambi FHUI mengadakan Diskusi Publik dengan judul “Agresi Gaza 2023: Kondisi Terkini dan Akar ‘Konflik’ Palestina-Israel”. Acara dibuka dengan sambutan dari ketua Serambi UI Rahmadhani Nur Widianto. Dalam pembukaan tersebut ia mengatakan bahwa diadakannya diskusi publik ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait dengan kondisi Gaza ketika agresi yang terjadi sejak tiga 7 Oktober lalu. Kemudian, sambutan selanjutnya disampaikan oleh Direktur Fundraising Adara Relief yang mengapresiasi keterlibatan keluarga besar UI yang senantiasa menjadi corong perdamaian di Indonesia. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa ke depannya mahasiswa-mahasiswi inilah yang akan menjadi pemimpin Indonesia. Ia berharap semoga amanah yang dibebankan pada mahasiswa bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Mahasiswa UI juga diharapkan

Memasuki sesi pemaparan yang dipandu oleh moderator Djarot Dimas S.H., M.H, Syeikh Fayiz Al Ghoul  menceritakan bagaimana masa kecilnya dihabiskan dalam penjara terbesar yang diciptakan oleh Zionis di kota Gaza. Seringkali ia dihantui oleh suara-suara bom Israel ketika ia sedang menempuh pendidikan Qur’annya.

Al-Qur’an menjadi pola didik utama yang diberikan oleh orang tuanya sehingga Syeikh Fayiz berhasil mengkhatamkan hafalan Al-Qurannya hanya dalam durasi dua bulan ketika peralihan dari tingkat SMP ke SMA. Ia juga pernah memenangkan kompetisi hafiz Al-Quran kedua se-Gaza.

Dalam urusan Palestina ia menekankan bahwa selain isu kemanusiaan, bagi umat Islam Palestina adalah kiblat dan akidah yang harus dijaga. Beliau berpesan untuk selalu menjaga masjid Al-Aqsa karena masjid tersebut merupakan salah satu dari tiga masjid yang dimuliakan dalam Islam.

Baca Juga

Adara Hadiri Konsolidasi Nasional Civil Society Indonesia

Tekankan Pendidikan Kepalestinaan Sejak Dini, Adara Gelar Webinar 838 Tahun Peringatan Pembebasan Baitul Maqdis

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Departemen Riset Adara, Fitriyah Nur Fadilah, S.Sos., M.IP., Ia menyampaikan kondisi Palestina dan hipokrisi dunia akan agresi yang terjadi di Gaza. Dijelaskan pula tentang bagaimana hingga saat ini Israel dan pendukungnya kerap melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina, mulai dari pembunuhan terhadap jurnalis, shadow banning di media sosial akan fakta-fakta kejahatan yang telah mereka lakukan, serta penyebaran berita hoaks yang kerap diakukan. Ia juga menekankan kata ‘konflik’ disini lebih tepat dikatakan sebagai penjajahan karena Israel telah memulai penjajahannya sejak 75 tahun yang lalu. Ia memungkasi paparannya dengan mengatakan, “Jika sekarang kita hanya diam melihat kejahatan yang Israel lakukan, maka diam itulah yang akan membunuh saudara kita yang berada di Palestina”. 

Pemaparan materi berlanjut pada pembicara ketiga yaitu Hasanah Ubaidilah, LC., M.A., terkait dengan Kondisi Tawanan Anak dan Perempuan di Palestina. Ibu Hasanah mengawali diskusi dengan menyampaikan persamaan antara Indonesia dan Palestina yang berjuang melawan penjajahan. Ia memaparkan bahwa bangsa Indonesia yang sudah merdeka, pernah didatangi kembali oleh penjajah pada 10 November 1945. Ketika itu, masyarakat Indonesia  mati-matian memperjuangkan tanah airnya, melawan Belanda yang dibonceng oleh sekutu.

Kemudian, dalam Perjanjian Linggarjati yang dalam kesepakatannya hanya mengakui sebagian wilayah Indonesia dan diberlakukannya garis demarkasi, Indonesia tidak berhenti berjuang untuk mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia secara utuh hingga pada akhirnya terjadilah Agresi Militer Belanda I yang menimbulkan banyak korban di pihak Indonesia. Inilah yang sebenarnya sedang dilakukan oleh bangsa Palestina, yaitu mempertahankan kedaulatannya.

Memasuki materi terkait dengan tawanan perempuan dan anak Palestina, Pihak Israel selalu mempermasalahkan 230 orang Israel yang ditawan di Gaza. Padahal sesungguhnya Israel justru menahan lebih banyak warga Palestina, yaitu sekitar 6.667 orang. Jumlah mereka yang ditahan terus bertambah karena setiap hari di Tepi Barat, tentara Zionis Israel terus menangkap warga yang tidak bersalah. Dari jumlah tersebut, 1.264 di antaranya merupakan tawanan administratif, yaitu orang-orang yang ditangkap tanpa alasan yang jelas.

Narasumber keempat, Heru Susetyo, S.H., LL.M., M.Si., M.Ag., Ph.D menyampaikan perihal ‘Konflik’ Palestina-Israel dalam Kacamata Hukum Humaniter. Ia menekankan bahwa pemberitaan di media pada hari ini tidak seimbang antara pemberitaan dari sisi Palestina dengan Israel, terkhusus di negara-negara Barat. Begitupun di Indonesia, banyak yang masih terjebak dengan narasi bahwa agresi yang dilakukan Israel merupakan tanggapan atas terorisme.

Padahal yang terjadi sebetulnya adalah penjajahan, bahkan dapat dikatakan bahwa Israel-lah yang melakukan tindakan terorisme terhadap rakyat Palestina. Karena sebenarnya, terorisme tidak hanya dilakukan oleh kelompok-kelompok non-negara, melainkan juga oleh negara itu sendiri. Contohnya adalah rezim di Myanmar yang melakukan kekerasan terhadap Rohingya dan Israel yang saat ini melakukan kekerasan terhadap warga Gaza. Terdapat berbagai deskripsi terorisme, dan ia menekankan bahwa Israel memenuhi definisi terorisme tersebut.

Dosen Hukum Fakultas Hukum UI itu melanjutkan pemaparannya dengan mengatakan bahwa tantangan dalam agresi saat ini ialah bagaimana cara mengusahakan agar  dukungan kemanusiaan sampai ke Palestina, apalagi sebentar lagi akan memasuki musim dingin. Ia juga menambahkan, agar kita turut menyebarkan  informasi yang jelas dalam melawan berita palsu (hoaks) serta melaksanakan gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions). Boikot ini dapat memberikan sanksi yang sah dan normal dalam advokasi internasional. Selain diplomasi internasional, diplomasi melalui berbagai organisasi non-pemerintah dari berbagai negara, termasuk rakyat biasa, juga dapat berperan penting dalam situasi ini. Diplomasi yang dilakukan oleh mahasiswa pun dapat mendukung perjuangan bangsa Palestina. Salah satu cara mendukungnya adalah dengan membeli produk-produk dari Palestina, serta menciptakan konten-konten di media sosial yang mendukung tujuan perdamaian.

Materi terakhir disampaikan oleh Bapak Abdul Kadir Jailani, S.H., LL.M terkait dengan peran Pemerintah serta Masyarakat dalam Mendukung Kemerdekaan Palestina. Setelah mengucapkan bela sungkawa kepada masyarakat Palestina yang langsung ditujukan kepada Syeikh Fayiz,  beliau menyampaikan bahwa Indonesia tidak pernah diam dalam menanggapi kekerasan yang terjadi di Palestina. Apalagi melihat tingkat kekerasan yang sedang berlangsung sekarang, sikap Indonesia tentu jelas berada di sisi kemanusiaan. Hal ini bukan semata-mata berdasarkan bahwa mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Namun, Ia menekankan bahwa isu ini adalah masalah kemanusiaan. Keadaan ini merupakan bencana kemanusiaan yang secara moral tidak bisa diterima.

Ia menyampaikan pula bahwa Indonesia bersama dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mengadakan pertemuan luar biasa untuk menghentikan eskalasi kekerasan dan fokus pada upaya pemulihan kemanusiaan. Serangan ini merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan.

Saat ini, pemerintah Indonesia tengah berkoordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggerakkan komunitas internasional guna memastikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan. Menteri Luar Negeri Indonesia dengan tegas menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menghentikan konflik ini. Beliau menekankan bahwa inilah saatnya untuk mengesampingkan politik dan memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di Kemenlu itu dengan tegas menegaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. “Indonesia sejauh ini telah mempertahankan konsistensinya. Kami tidak dapat melakukan normalisasi hubungan dengan Israel selama kolonisasi di Palestina belum dihentikan.” Indonesia juga aktif dalam upaya mendorong proses perdamaian yang bertujuan dalam mencapai solusi berupa “two-state solution.” Bagi Indonesia, tercapainya solusi dua negara tersebut adalah sesuai dengan standar internasional, yaitu dengan menghormati hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri, termasuk pengakuan perbatasan sesuai dengan garis batas tahun 1967. “Saya tahu ini (two-state solution) kontroversial untuk beberapa pihak, tapi this is the fact of life yang harus diterima”, tukasnya.

Ia melanjutkan bahwa penting juga untuk menjamin keamanan Palestina apabila negara Palestina dapat diwujudkan, termasuk menghormati hak untuk kembali ke tanahnya (rights of return), dan mengakui Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Palestina. Sekali lagi dalam penutup materinya ia mewakili pemerintah Indonesia  menekankan kembali komitmen pemerintah indonesia dalam mendukung perjuangan palestina. Mengutip perkataan Soekarno bahwa selama Palestina belum mencapai kemerdekaannya, Indonesia akan terus menolak penjajahan Israel. 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Bantuan Tahap Pertama dari Sahabat Adara Berhasil Jangkau Warga Gaza

Next Post

Bagaimana Israel Melakukan Perang Psikologis terhadap Anak-Anak Gaza

Adara Relief International

Related Posts

Adara Hadiri Press Conference “Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina”
A

Adara Hadiri Press Conference “Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina”

by Marketing Communication
Oktober 30, 2025
0
25

JAKARTA — Adara menghadiri press conference di Kantor MUI Pusat, Kamis (30/10). Agenda ini membahas rencana pelaksanaan Konferensi Asia Pasifik...

Read moreDetails
Prof. Abdul Fattah El-Uwaisi Jabarkan Langkah Meraih Keberkahan dalam Upaya Pembebasan Baitul Maqdis

Prof. Abdul Fattah El-Uwaisi Jabarkan Langkah Meraih Keberkahan dalam Upaya Pembebasan Baitul Maqdis

Oktober 22, 2025
62
Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief International menghadiri Konsolidasi Nasional Civil Society Indonesia di kantor MUI Pusat pada Selasa (7/9).

Adara Hadiri Konsolidasi Nasional Civil Society Indonesia

Oktober 8, 2025
51
Tekankan Pendidikan Kepalestinaan Sejak Dini, Adara Gelar Webinar 838 Tahun Peringatan Pembebasan Baitul Maqdis

Tekankan Pendidikan Kepalestinaan Sejak Dini, Adara Gelar Webinar 838 Tahun Peringatan Pembebasan Baitul Maqdis

Oktober 6, 2025
41
16 Negara Menuntut Keselamatan bagi Armada Global Sumud Flotilla

16 Negara Menuntut Keselamatan bagi Armada Global Sumud Flotilla

September 17, 2025
109
Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

September 23, 2025
755
Next Post
Bagaimana Israel Melakukan Perang Psikologis terhadap Anak-Anak Gaza

Bagaimana Israel Melakukan Perang Psikologis terhadap Anak-Anak Gaza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

    Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630