SEMINAR SMART PARENTING SALIMAH
Ada Spirit Palestina di Garut
Garut/Adara – Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kabupaten Garut menyelenggarakan seminar pengasuhan anak bertema “Orang Tua Bijak Melahirkan Anak Hebat: Al-Qur’an sebagai Dasar Mendidik Anak di Palestina” pada Ahad, 4 Juni 2017. Acara yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Garut ini dibuka langsung oleh istri Wakil Bupati Kabupaten Garut Dr. Hj. Hani Firdhiani yang memberikan keynote speech (sambutan pembuka).
Dalam sambutannya, Hani Firdhiani mengatakan bahwa pendidikan keluarga adalah hal terpenting dalam masyarakat. Hal ini menjadi tanggung jawab bagi semua masyarakat, bukan hanya tanggung jawab bagi pemerintah. Hani juga mengapresiasi Salimah Garut yang turut serta memberikan pendidikan pengasuhan (parenting) demi terwujudnya masyarakat islami yang sangat diperlukan oleh penduduk Garut yang saat ini berjumlah lebih dari 3 juta orang.
Pembicara selanjutnya adalah ketua Adara Relief Internasional Hj. Nurjanah Hulwani S.Ag. M.E. Dalam kesempatan tersebut Nurjanah memaparkan mengenai kunjungannya ke Gaza beberapa tahun lalu. Dalam kunjungan tersebut, Ketua Adara yang memiliki 3 cucu ini mendapat banyak hikmah dan keteladanan. Nurjanah melihat langsung bahwa penduduk Gaza hidup dalam kondisi yang sulit. Diantara situasinya adalah keterbatasan listrik yang hanya tersedia selama delapan jam setiap hari dan diblokade selama 12 tahun berjalan serta kehancuran infrastruktur pasca agresi Israel tahun 2014 yang memerlukan waktu 20 tahun untuk membangun kembali.
Namun penderitaan tersebut tidak menghalangi warga Gaza untuk terus berprestasi di urusan akhirat. Diantaranya adalah prestasi dalam menghafal Al-Quran. 50.000 lebih warga Gaza adalah para penghafal Al-Qur’an 30 juz dan karena prestasi ini Gaza disebut sebagai bumi para penghafal Al-Quran.
Nurjanah juga menerangkan bagaimana kita dapat mencontoh keteladanan Syaikh Ahmad Yasin, seorang ulama di Gaza yang selalu menyemangati warga Gaza untuk terus berpegang teguh kepada Al-Quran dalam berjuang merebut kembali kemerdekaan yg dirampas penjajah Yahudi. Syaikh Ahmad Yasin menularkan spirit bagi warga Gaza untuk semangat dalam menghafal Al-Quran dan berjuang menjaga tanah wakaf umat Islam serta Masjid Al-Aqsha yang juga milik umat Islam.
Menurut Ketua Adara ini, kita bisa belajar dari kesolehan penduduk Gaza. Terapkan konsep pengasuhan di Gaza yang menjadikan Al-Quran sebagai panduan dalam mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang selau menghadirkan ketaatan kepada Allah setiap hari di sepanjang hidupnya. Tentu saja diawali dari diri kita sebagai orangtua dan pendidik untuk lebih dahulu berjuang menghadirkan ketaatan dimanapun dan kapanpun kita berada. Anak-anak adalah fotocopy orangtuanya. Jika sebagai orangtua dan pendidik sudah berupaya mengqurankan jiwa raga kita maka Allah akan membuka pintu-pintu kemudahan dalam mendidik anak-anak kita seperti kemudahan yang Allah berikan kepada orang tua di Gaza.
“Anak-anak di Gaza menjadi anak-anak yang pemberani, cinta Quran dan cinta perjuangan karena mereka melihat orangtuanya, guru dan teman-temannya mempunyai suhu yg sama, yaitu mencintai Al-Qur’ann dan mencintai perjuangan untuk merebut kembali kemerdekaan yang dirampas penjajah Yahudi,” terang Nurjanah.
Sebagai penutup, acara seminar ini diakhiri dengan pembacaan puisi dan kabaret dari anak-anak pelajar SMA Garut yang menamakan diri dengan Miniscrive. Mereka menampilkan secara apik kisah mengenai perjuangan warga Palestina melawan tentara Israel. Peserta seminar juga melakukan penggalangan dana untuk membantu warga Palestina yang diserahkan langsung kepada ketua Adara di akhir acara. (*)
(nurulrofa/adara)