Mahkamah Agung Israel Perintahkan Perbaikan Pemberian Makanan bagi Tawanan Palestina
Mahkamah Agung Israel pada Ahad (7/09) memutuskan bahwa pemerintah Israel gagal menyediakan makanan yang cukup bagi tawanan Palestina untuk kebutuhan hidup dasar, dan memerintahkan otoritas penjara segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki asupan gizi sesuai standar hukum.
Putusan ini merupakan tanggapan atas petisi yang diajukan oleh Association for Civil Rights in Israel (ACRI) dan kelompok HAM Gisha, yang menilai perubahan kebijakan makanan sejak agresi di Gaza dimulai telah menyebabkan malnutrisi parah di kalangan tawanan.
Majelis hakim yang terdiri dari tiga orang menyatakan adanya “keraguan nyata” bahwa jumlah makanan saat ini memenuhi standar minimum yang ditetapkan hukum. Mereka menegaskan bahwa masalah ini bukan soal “kenyamanan atau kemewahan,” melainkan menyangkut “kondisi hidup dasar.”
Sejak Oktober 2023, ribuan warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat telah ditahan tanpa dakwaan. Laporan dari berbagai kelompok HAM mendokumentasikan terjadinya pelanggaran serius di pusat-pusat penahanan, termasuk sanitasi buruk, layanan kesehatan yang tidak memadai, pemukulan, hingga praktik kelaparan yang disengaja. Pada Maret lalu, seorang remaja Palestina berusia 17 tahun meninggal di penjara, dan dokter menyebut kelaparan kemungkinan besar menjadi penyebab utamanya.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang mengawasi sistem penjara, sebelumnya secara terbuka membanggakan diri telah memangkas kondisi tawanan hingga ke level “paling minimum.” Ia mengecam putusan Mahkamah Agung, menuduh pengadilan berpihak pada Hamas sementara sandera Israel masih berada di Gaza.
ACRI menyambut baik putusan tersebut dan mendesak agar segera dilaksanakan. Dalam pernyataannya di platform X (Twitter), ACRI menegaskan, “Layanan penjara telah mengubah penjara-penjara Israel menjadi kamp penyiksaan. Sebuah negara tidak boleh membuat orang kelaparan. Tidak ada manusia yang boleh membuat sesamanya kelaparan, apa pun yang telah mereka lakukan.”
Sumber: Arab News, MEMO



![Warga Palestina memeriksa rumah-rumah yang rusak parah di wilayah al-Ketiba setelah penarikan pasukan Israel dari Khan Yunis, Gaza, pada 11 November 2025. [Abed Rahim Khatib – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251111-39683171-39683140-PALESTINIANS_RETURN_TO_DESTROYED_HOMES_AFTER_ISRAELI_WITHDRAWAL-scaled-e1762881517683-120x86.webp)
![Banyak warga Palestina mengatakan mereka menghadapi penyiksaan saat berada di tahanan Israel [Getty]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/2192563299-120x86.jpeg)


