• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Jumat, Oktober 24, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home International

Palestina dalam Gambar, April 2025

by Adara Relief International
Mei 11, 2025
in International, Palestina dalam Gambar
Reading Time: 1 min read
0 0
0
Palestina dalam Gambar, April 2025

Warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, berebut mengumpulkan makanan selama jadwal distribusi oleh organisasi amal di Kamp Pengungsi Jabalia di utara Kota Gaza (12/4). Sementara itu, Koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Sigri Kaag, memperingatkan bahwa lebih dari 60.000 anak berusia lima tahun ke bawah di Gaza menghadapi kekurangan gizi. (Anadolu/ Al Jazeera/ WAFA/ MEE)

36
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram
Para pelayat membawa jenazah warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis di Jalur Gaza selatan (1/4). (Hatem Khaled/ Reuters)
Saat Israel mengeluarkan perintah pemindahan paksa baru di seluruh Jalur Gaza, warga Palestina mengatakan mereka sangat lelah dan putus asa karena harus melarikan diri lagi (2/4). Mereka mengemasi barang dan berjalan susah payah mencari tempat berlindung baru untuk menghindari pengeboman–meskipun tidak ada tempat aman Gaza. (Abdel Kareem Hana/AP Photo/Al Jazeera)

 

Warga Israel memprotes pemerintahan Netanyahu, menuntut pembebasan tahanan Israel di Gaza alih-alih perang lebih lanjut (3/4). Demonstran menuding Netanyahu merusak upaya untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran. Sebagian yakin penolakan Netanyahu untuk berkompromi mencerminkan motif politik, yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup pemerintahan koalisi sayap kanannya, bukan kepedulian yang tulus terhadap para tahanan Israel. (Shir Torem/Reuters/ Al Jazeera)
Kerusakan terlihat di ruang kelas sekolah setempat di Jinba, menyusul serangan besar-besaran yang dilakukan oleh pemukim dan tentara Israel di desa yang terletak di Masafer Yatta, Tepi Barat Selatan (3/4). (Omri Eran Vardi/ ActiveStill)

 

Tentara Israel melancarkan serangan udara di Gaza dan membunuh sedikitnya 38 warga Palestina – dengan 30 di antaranya terbunuh di wilayah selatan (4/4). Sebelumnya, Israel memfokuskan serangan di wilayah utara Gaza. (Khames Alrefi/Anadolu/ Al Jazeera)

 

Pasukan Israel menyerbu desa Kafr Malek dan Kafr Nima di distrik Ramallah dan el-Bireh, dengan kasar memasuki sebuah rumah di daerah al-Hara al-Fuqa (5/4). Sementara itu, di Kafr Nima, tentara dikerahkan di seluruh jalan. Serangan Israel selama berbulan-bulan di Tepi Barat yang diduduki telah menimbulkan kekhawatiran akan pengusiran massal dan aneksasi. (Zain Jaafar/AFP/ Wafa/ Al Jazeera)

 

Ibu dari jurnalis Palestina Islam Maqdad, yang terbunuh dalam serangan Israel, beduka di samping jenazah anaknya di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, di Jalur Gaza selatan (6/4). Puluhan warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel di Gaza selama 24 jam terakhir, yang menargetkan rumah-rumah hunian dan tenda-tenda darurat. (Hatem Khaled/ Reuters/Al Jazeera)

 

Mogok kerja massal melanda desa, kota, dan kamp pengungsi di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki, sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza dan tekanan untuk mengakhiri genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina (7/4). Di Bethlehem para pemilik toko menutup toko mereka sebagai tanggapan atas aksi mogok kerja yang diselenggarakan oleh warga Palestina. (Anadolu/ MEE/ France24/ The National News)

 

Pasukan Israel menyerbu enam sekolah yang dikelola badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), di Al-Quds (Yerusalem) bagian timur, memerintahkan sekolah-sekolah tersebut untuk ditutup dalam waktu 30 hari (8/4). Sekitar 800 siswa akan terkena dampak langsung dari perintah penutupan tersebut dan mungkin tidak dapat menyelesaikan tahun ajaran, kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di media sosial. (Ahmad Gharabli/ AFP/ Anadolu/ CNN/ Al Jazeera)
Warga sipil melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di sekitar bangunan yang menjadi sasaran dan area yang dihancurkan serangan Israel di blok permukiman lingkungan Shujaiya, Kota Gaza (9/4). Sedikitnya 35 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka. Sementara itu, tim pertahanan sipil dan warga terus melakukan penggalian untuk menemukan puluhan warga yang hilang yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan. (Stringer/ Reuters/ Anadolu/ Al Jazeera/ The Guardian/ MEMO)

 

Malak Abu al-Umreen (20 tahun), mengungsi bersama keluarganya di Sekolah al-Dahyan di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza (10/4). Sebagai korban kejahatan Israel, impian Malak banyak terenggut. Ia kehilangan kesempatan belajar selayaknya mahasiswa. Selain itu, hari pernikahannya yang seharusnya dilangsungkan pada 8 April, kandas ketika tunangannya, Ahmad Ghrab, terbunuh dalam serangan udara Israel di Deir al-Balah pada 7 April yang juga merenggut nyawa seluruh anggota keluarganya. (Omar Ashtawy/ APA Image)

 

Asap mengepul setelah tentara Israel meledakkan rumah warga Palestina di Kota Deir Ibzi, dekat Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel (10/2). (Mohammed Torokman/ Reuters)
Pengungsi Gaza, Mervat Al-Bassiouny, yang kakinya diamputasi akibat serangan Israel, memandangi kerusakan gedung Universitas Islam Gaza, almamaternya (11/4). Sebelum genosida, universitas yang berada di Kota Gaza ini memiliki sekitar 17.000 mahasiswa, yang mempelajari segala hal mulai dari kedokteran dan kimia hingga sastra dan perdagangan. Namun, setelah 18 bulan pengeboman Israel yang membunuh lebih dari 50.000 orang di daerah kantong itu, kampus ini turut hancur dan terbakar. (Mahmoud Issa/ Reuters/ AP News/ Al Jazeera)

 

Warga Palestina membawa barang-barang mereka setelah tentara Israel menghancurkan tiga rumah Palestina dan menggusur sekitar 30 orang, dengan dalih membangun tanpa izin, di Desa Al-Rihiya, selatan Al-Khalil, Tepi Barat (11/4). Serupa dengan situasi pemindahan Nakba, UNRWA mengatakan bahwa pemindahan paksa warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki semakin mengkhawatirkan, dengan sedikitnya 40.000 orang telah dievakuasi sejak Januari. (Mosab Shawer/ ActiveStill)

 

Warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, berebut mengumpulkan makanan selama jadwal distribusi oleh organisasi amal di Kamp Pengungsi Jabalia di utara Kota Gaza (12/4). Sementara itu, Koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Sigri Kaag, memperingatkan bahwa lebih dari 60.000 anak berusia lima tahun ke bawah di Gaza menghadapi kekurangan gizi. (Anadolu/ Al Jazeera/ WAFA/ MEE)

 

Pasukan Israel menargetkan Rumah Sakit al-Ahli di Gaza dengan rudal, menghancurkan ruang IGD dan stasiun pengisian oksigen, sekaligus membuat satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza utara ini tidak dapat beroperasi (13/4). Serangan itu terjadi beberapa saat setelah Israel mengultimatum untuk segera mengevakuasi pasien, korban luka, dan pengungsi yang berada di RS tersebut. (Dawoud Abu Alkas/ Reuters/ BBC/ MEMO/ UN News)
Para pengunjuk rasa mengecam agresi Israel di Jalur Gaza dalam sebuah demonstrasi di ibu kota Bangladesh, Dhaka (13/4). Diperkirakan 100.000 orang berunjuk rasa untuk menunjukkan solidaritas kepada warga Palestina. [Mahmud Hossain Opu/ AP Photo)
Warga Palestina menandu seorang wanita yang berhasil dikeluarkan dari bawah reruntuhan, di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah, di Jabalia di Jalur Gaza utara (14/4). (Mahmoud Issa/ Reuters)

 

Seorang pria berjalan melewati toko suvenir yang memajang produk yang terbuat dari kayu zaitun (14/4). Pada sebagian besar liburan Paskah, jalanan berbatu di Betlehem akan ramai dikunjungi wisatawan. Namun sejak Oktober 2023, arus pengunjung menjadi jauh berkurang, padahal sektor pariwisata, termasuk wisata rohani, menyumbang 70 % dari pendapatan tahunan kota tersebut. (Leo Correa/AP Photo/ Al Jazeera)

 

Pandangan udara Masjid Al-Aqsa memperlihatkan jemaat Yahudi yang berdoa di Tembok Barat (15/4). Lembaga Yahudi Temple Mount memuji Paskah Yahudi pada tahun ini dan merayakan “peningkatan angka masuk jemaat Yahudi yang luar biasa” ke dalam Masjid Al-Aqsa. Dalam empat hari, tercatat 6.315 orang Yahudi memasuki halaman Masjid Al-Aqsa, melonjak 37% dibandingkan tahun lalu dan merupakan “rekor sepanjang masa”. (Ilan Rosenberg/ MEE/ Reuters)

 

Seorang anak Palestina menghadapi tentara Israel saat mereka menyerbu pusat Kota Al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat untuk menjaga para pemukim yang merayakan Paskah Yahudi di sebuah makam kuno (16/4). Pasukan kolonial memblokir kota, membatasi pergerakan penduduk Palestina di kota mereka sendiri. Sementara itu, Netanyahu mengumumkan bahwa Israel berada dalam Perang di Tujuh Front, yaitu Gaza dan Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Irak, Yaman, dan Iran. (Mosab Shawer/ ActiveStill)

 

Baca Juga

Palestina dalam Gambar, September 2025

Tiga Anak Palestina Meninggal Akibat Kelaparan di Gaza, Mencapai Total 450 Orang Sejak Agresi 

Potret Mahmoud Ajjour (9 tahun), seorang bocah lelaki Gaza yang kehilangan kedua lengannya dalam serangan udara Israel, telah dinobatkan sebagai Foto Pers Dunia Tahun 2025 (17/4). Potret tersebut, diambil oleh fotografer Palestina Samar Abu Elouf untuk The New York Times. Mahmoud menjadi korban serangan Israel di Kota Gaza pada Maret 2024. Saat ia berbalik untuk mendesak keluarganya agar lari, sebuah ledakan memutuskan satu lengan dan melukai lengan lainnya. (Samar Abu Alouf/ The New York Time/ Euronews/ MEE/ Al Jazeera)
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan pada Jumat (18/4) bahwa 420.000 warga Palestina telah mengungsi lagi di Gaza sejak 18 Maret, menyusul pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata. Selama sebulan terakhir setidaknya terdapat 20 perintah pengungsian yang dikeluarkan oleh militer Israel, yang mengakibatkan sekitar 69% Jalur Gaza berada di bawah perintah pengungsian aktif, di dalam zona ‘terlarang’, atau keduanya. (Anadolu/ MEMO/ Palestine Chronicle)

 

Pemandangan yang menunjukkan ledakan selama serangan Israel di kamp tenda yang melindungi orang-orang terlantar, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (19/4). (Hatem Khaled/ Reuters)
Ribuan umat Kristen berkumpul di Gereja Makam Suci di Al-Quds untuk melaksanakan prosesi Api Suci yang telah berlangsung selama berabad-abad (20/4). Sambil memegang lilin yang belum dinyalakan, mereka memadati basilika abad ke-12 yang dibangun di tempat Yesus disalibkan dan dimakamkan, sebagaimana diyakini oleh umat Kristiani. (Ammar Awad/Reuters)

 

Komunitas kecil Kristen di Gaza turut berduka atas kematian Paus Fransiskus (21/4). Sejak pecahnya agresi pada Oktober 2023, Paus Fransiskus secara rutin menelepon umat Kristen di Gaza, untuk menyampaikan doa, dorongan, dan solidaritas. Dalam pernyataan publik terakhirnya pada momen Paskah, Paus Fransiskus mengimbau perdamaian di Gaza, dengan meminta gencatan senjata, pembebasan tawanan, dan membantu orang-orang kelaparan yang mendambakan kedamaian. (Omar Al-Qattaa/AFP/ Al Jazeera/ Arab News/ ABC News)

 

Pasukan kolonial Israel menghancurkan sebuah bangunan tujuh lantai milik keluarga Mohammad Issa Hussein Alqam di Desa Beit Ummar, sebelah utara Al-Khalil, Tepi Barat dengan dalih membangun tanpa izin di Area C (21/4). Properti tersebut terletak di seberang permukiman ilegal Israel Karmei Tzur, yang dibangun di atas tanah Palestina. Menurut Pusat Informasi Palestina, pasukan Israel telah melakukan lebih dari 5.939 pembongkaran dan tindakan penghancuran terhadap rumah dan bangunan Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. (Mosab Shawer/ ActiveStill)
Pasukan Israel membunuh sedikitnya 32 warga Palestina di Gaza, termasuk 11 orang yang terbakar hingga meninggal di dalam rumah mereka di Khan Younis, dan melancarkan serangan udara yang menghancurkan alat-alat berat seperti buldozer (22/4). Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan bahwa militer Israel menembaki ruang ICU di RS Anak Al-Durra di Kota Gaza serta menargetkan panel surya di fasilitas tersebut. (Bashar Taleb/ AFP/ Al Jazeera/ Anadolu/ MEMO)

 

Korban luka, termasuk anak-anak, dibawa ke Rumah Sakit Nasser setelah Israel menyerang tenda-tenda pengungsi Palestina di Khan Younis, Gaza (23/4). Lebih dari 50.000 warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya serangan genosida Israel di Gaza. Jumlah korban terbunuh kemungkinan jauh lebih tinggi mengingat ada ribuan warga Palestina yang masih tertimbun reruntuhan. (Hani Alshaer/Anadolu Agency/Al Jazeera)

 

Pemukim Israel menyerbu Kota Sinjil di utara Ramallah dengan kendaraan dan membakar beberapa fasilitas pertanian (23/4). Delapan warga Palestina terluka, sementara pasukan Israel melarang tim pertahanan sipil dan medis Palestina untuk mengakses daerah itu guna memberikan bantuan dan mengendalikan kebakaran. (Faiz Abu Rmeleh/ ActiveStill/ WAFA/ MEE)

 

Menjelang Hari Peringatan Holocaust, aktivis Israel memajang foto-foto warga Palestina dari Gaza yang dibunuh oleh pasukan kolonial Israel (24/4). Aksi dilangsungkan di dekat museum peringatan Holocaust di Al-Quds (Yerusalem). Setiap foto anak disertai dengan nama korban dan tanggal mereka dibunuh. Aksi ini diadakan di samping kata “Shem”, bahasa Ibrani yang berarti “nama”, simbol kuat untuk mengenang setiap orang yang terbunuh dalam Holocaust. Tindakan langka ini mencerminkan suara segelintir orang Israel yang secara terbuka menentang genosida. (Avishay Mohar/ ActiveStill)

 

Keluarga Al-Najjar makan kacang polong dengan nasi di tenda keluarga mereka di Al-Mawasi, pinggiran Khan Younis di Jalur Gaza selatan (25/4). Sebagian besar warga Palestina di Gaza kini hidup dari sayuran kalengan, nasi, pasta, dan kacang lentil. Daging, susu, keju, dan buah telah hilang, sementara roti dan telur menjadi barang langka dengan harga yang meroket. Selama hampir 60 hari Israel telah menutup akses bantuan kemanusiaan bagi 2,3 juta warga Palestina di wilayah itu, termasuk makanan dan obat-obatan. (Abdel Kareem Hana / AP Photo/ CBC News / LA TImes)
Petugas medis Palestina mengangkut jenazah korban serangan Israel terhadap apartemen di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza (26/4). Setidaknya 13 warga Palestina terbunuh sementara puluhan lainnya diyakini terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Keterbatasan alat berat memaksa petugas dan penduduk menggali tanah dengan tangan kosong untuk menjangkau mereka yang terkubur di bawah reruntuhan. (Omar al-Qattaa/ AFP/ Al Jazeera)
Gambar yang diambil dari sisi perbatasan Israel dengan Jalur Gaza ini menunjukkan kepulan asap setelah Israel mengebom wilayah Palestina (27/4). Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Israel telah membunuh 52.243 jiwa, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara 117.600 orang lainnya terluka, dan belasan ribu masih dinyatakan hilang. (Menahem Kahana/AFP/ CBS/ NBC News)

 

Para demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di luar Mahkamah Internasional (ICJ), yang membuka sidang untuk menilai tanggung jawab Israel atas krisis kemanusiaan yang melanda Gaza (28/4). Ammar Hijazi, Duta Besar Palestina untuk Organisasi Internasional di Den Haag, menyatakan bahwa Israel melakukan “kampanye genosida” terhadap warga Palestina, sekaligus menempatkan warga Palestina pada risiko kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Riyad Mansour, Dubes Palestina untuk PBB mengatakan Israel “dengan sengaja merampas hak-hak penduduk di Gaza” untuk memastikan bahwa “tidak ada cara untuk bertahan hidup” dan bahwa orang-orang “terjebak di antara kematian dan pengungsian”. (Reuters/ AL Jazeera/ BBC/ The Guardian)

 

Jurnalis Palestina Ali Al-Samoudi mengunjungi tempat duka di lokasi tempat jurnalis Al Jazeera Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh, yang pada Mei 2022 ditembak dan dibunuh oleh IDF di Kota Jenin. Pada Selasa (29/4), Al-Samoudi ditangkap oleh pasukan Israel di Jenin. Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 200 jurnalis di Gaza dibunuh oleh Israel, sementara sedikitnya 85 jurnalis telah ditangkap di Gaza dan Tepi Barat oleh pasukan Israel. (Majdi Mohammed/ AP Photo/ BBC/ CNN/ Index on Censorship)
pi dan asap membubung saat kebakaran hutan melanda setelah cuaca panas dan angin ekstrem di Israel (Palestina 1948) pada 30 April. Kebakaran itu membakar habis hutan pinus invasif yang ditanam Israel di atas desa-desa Palestina yang telah dihancurkan. Sarjana Palestina Ghada Sasa mengklaim bahwa Zionis telah “mengubah Palestina menjadi kotak api” dengan menanam lebih dari 250 juta pohon sejak 1948, yang sebagian besar berupa pinus invasif dan eukaliptus. (Ronen Zvulun/ Reuters/ Al Jazeera/ Time Daily)

 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Pemerintah Gaza Peringatkan Rencana Israel Dirikan Kamp Isolasi Mirip Ghetto Nazi

Next Post

Pemerintah Gaza: 65.000 Anak-Anak Berisiko Meninggal karena Kelaparan di Gaza

Adara Relief International

Related Posts

Mahkamah Internasional Kecam Pembatasan Bantuan Israel di Gaza
Hukum dan HAM

Mahkamah Internasional Kecam Pembatasan Bantuan Israel di Gaza

by Adara Relief International
Oktober 23, 2025
0
12

Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan opini hukum pada Rabu yang menegaskan bahwa Israel, sebagai kekuatan pendudukan, berkewajiban memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan...

Read moreDetails
Federasi Israel mengklaim bahwa penolakan masuk tersebut menciptakan “situasi diskriminasi" [Sumber: The New Arab]

Dukung Palestina, Indonesia Tolak Berikan Visa untuk Pesenam Israel dalam Ajang Kompetisi di Jakarta

Oktober 15, 2025
25
Palestina dalam Gambar, September 2025

Palestina dalam Gambar, September 2025

Oktober 13, 2025
21
Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

Tiga Anak Palestina Meninggal Akibat Kelaparan di Gaza, Mencapai Total 450 Orang Sejak Agresi 

September 24, 2025
57
Palestina dalam Gambar, Agustus 2025

Palestina dalam Gambar, Agustus 2025

September 10, 2025
20
Malahayati Siap Berlayar Menuju Gaza

Malahayati Siap Berlayar Menuju Gaza

September 5, 2025
140
Next Post
Pemerintah Gaza: 65.000 Anak-Anak Berisiko Meninggal karena Kelaparan di Gaza

Pemerintah Gaza: 65.000 Anak-Anak Berisiko Meninggal karena Kelaparan di Gaza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

    Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia: Peran Palestina dalam Kemerdekaan Indonesia dan Ikatan Persaudaraan yang Tak Lekang Oleh Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 62

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630