Sebuah saluran televisi Prancis telah melakukan sensor terhadap sebagian besar wawancara terkait agresi militer Israel ke Gaza. Saluran itu, BFMTV, mewawancarai jurnalis Alain Gresh pada hari Minggu (5/8) tentang eskalasi ketegangan antara Israel dan Jalur Gaza.
“Pertama, kita harus ingat bahwa eskalasi ini dipicu oleh Israel. Pada saat melakukan operasinya, Israel tidak mendapat serangan apa pun,” kata Gresh, direktur publikasi online Orient XXI. “Ini adalah perang keempat atau kelima yang Israel lancarkan terhadap Gaza, mengakibatkan ratusan orang tewas. Orang-orang Palestina hidup di bawah penjajahan, di Gaza dan di Tepi Barat. Situasi ini hanya mengarah pada kekerasan dan konfrontasi.”
Wawancara yang berlangsung pada hari sebelumnya menjadi “tidak tersedia” secara online sejak Minggu malam. Selain itu, Gresh telah menyampaikan di akun Twitter miliknya bahwa undangan yang sebelumnya ia terima untuk berbicara dengan saluran televisi Prancis pada hari Senin telah dibatalkan. Dalam video tanpa sensor yang beredar di Twitter, dia menambahkan: “Sayangnya, Israel tidak belajar pelajaran apa pun. Israel tidak setuju untuk mematuhi resolusi PBB yang memintanya untuk menarik diri dari wilayah penjajahan dan mengeluh mendapat serangan. Semuanya sama saja, sebuah paradoks.”
Direktur komunikasi pemilik BFMTV Altice France, François Raineteau, mengatakan bahwa klip tersebut telah dihapus “untuk menghindari manipulasi” karena “terpotong dan tidak utuh.” Dia menambahkan bahwa “tidak ada penyensoran di BFMTV” dan bahwa “semua pendapat dan semua pihak dalam konflik hadir dalam wawancara atau dalam cerita, serta di situs kami.”
Sekitar 2,3 juta warga Palestina tinggal di Jalur Gaza yang sempit. Sebagian besar dari mereka tidak dapat pergi untuk mencari pekerjaan di luar negeri, dan telah diperas oleh blokade selama 15 tahun oleh Israel. Selain itu, negara pendudukan juga telah meluncurkan empat serangan militer besar-besaran terhadap sebagian besar penduduk sipil sejak tahun 2008. Sementara Mesir, yang juga berbatasan dengan Gaza, turut memberlakukan kebijakan pembatasan sendiri untuk melewati perbatasan Rafah.
Sumber:
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.






