Beberapa hari yang lalu, anak perempuan itu mengungkapkan hasratnya untuk belajar di fakultas kedokteran gigi. Kegembiraannya selama belajar di sekolah menengah menjanjikan masa depan yang mempesona untuknya. Dia bermimpi mengenakan seragam dokter berwarna putih, tetapi Israel mengubah mimpinya menjadi mimpi buruk dan menguburnya di bawah abu rumahnya. Suad Hassouna, seorang penduduk lingkungan Al-Sha`th di Rafah, ditarik keluar pada Minggu malam (7/8) dari bawah puing-puing bersama keluarganya. Mereka menjadi sasaran serangan Israel dengan pesawat tempur.
Dalam wawancara sebelumnya, Hassouna dengan malu-malu mengatakan: “Mimpi saya tidak akan berhenti. Mimpi itu tetap ada, dan saya masih bermimpi menjadi seorang dokter gigi,” kata Hassouna yang ditemukan dalam keadaan selamat. Namun, saudara laki-lakinya wafat dan rumahnya hancur. Adapun sertifikat Tawjihi miliknya hilang di bawah reruntuhan.
Saat ini, prioritas dan keinginan tertingginya adalah meninggalkan rumah sakit, kemudian pergi ke tempat ibu dan saudara-saudaranya berlindung. Dalam beberapa jam terakhir, Jalur Gaza menyaksikan malam berdarah, ketika pesawat-pesawat Israel melakukan pembantaian di beberapa wilayah Jalur Gaza, dalam agresi berkelanjutan untuk hari ketiga. Puluhan warga tewas, ratusan terluka, dan ratusan rumah hancur.
Sumber:
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.





