Al-Quds – Area msjid al-Aqsha penuh dengan puluhan ribu jamaah dan pekik takbir mereka menggema di hari pertama Iedul Adha, Senin (12/9).
Sekitar 80 ribu jamaah shalat Iedul Adha di masjid al-Aqsha, datang berbondong-bondong dari al-Quds dan dari wilayah Palestina terjajah tahun 1948, ditambah kaum muslimin yang berkunjung dari berbagai negara. Demikian dinyatakan oleh Direktur Masjid al-Aqsha Syaikh Omar Kiswani.
Dalam khutbahnya, Syaikh Yusuf Abu Sunainah menyampaikan urgensi dan keutamaan Iedul Adha bagi kaum muslimin. Dia menjelaskan sunah-sunah kurban dan menyerukan untuk komirmen melaksanakan syiar-syiar Iedul Adha dan menggemakan takbir, juga menunaikan silatur rahim, membantu kaum fakir dan yang membutuhkan.
Syaikh Sunainah mengingatkan akan keteguhan para tawanan di dalam penjara-penjara Zionis,terutama mereka yang melakukan mogok makan. Dia menyerukan para pejabat untuk membentu mereka sampai dibebaskan dari penjara Zionis. Dia juga menyinggung penderitaan warga Jalur Gaza di tengah-tengah blokade Zionis yang diberlakukan atas mereka selama lebih dari 10 tahun. Dia meminta semua pihak untuk berusaha membebaskan mereka.
Dia juga menyinggung masalah para syuhada dan meminta pembebasan jasad para syuhada yang disimpan di lemari-lemari es penjajah Zionis. Dia menjelaskan tentang penderitaan warga al-Quds, berupa penerapan pajak sangat tinggi, denda pelanggaran bangunan atas mereka danpenghancuran rumah-rumahnya, selain juga isolasi budaya, politik dan ekonomi.
Abu Sunainah mengecam penyerbuan para pemukim Yahudi ke masjid al-Aqsha dan penodaan mereka atas area masjid, yang dikawal ketat pasukan keamanan penjajah Zionis. Dia mengingatkan akan tindakan-tindakan sistematis penjajah Zionis terhadap para pegawai dan penjaga masjid al-Aqsha dan pendeportasian mereka, campur tangan penjajah Zionis terhadap urusan dinas wakaf dan kerjanya dalam merenovasi fasilitas masjid al-Aqsha.