Muhammad Saif Daulah
Dahulu rakyat Mesir sangat merindukan Intifada Palestina tahun 1987 dan 2000. Namun apakah rakyat Mesir saat ini merindukan dan meresponnya seperti dulu ataukah rezim Mesir akan bisa menggugurkan usaha membela Intifada saat ini dengan polisi besinya dan hubungan dekatnya dengan Israel ?
Rakyat Mesir tidak pernah terlambat sama sekali dalam berpartisipasi dengan saudara-saudara sebangsa Arabnya untuk membela Palestina dan mendukung Intifadanya serta perlawanannya. Bahkan selama tahun-tahun Cam David, rezim penguasa Anwar Sadat dan Mubarak tidak mampu menghentikan luapan rakyat yang murka kepada Israel dan membela Palestina.
Di sisi lain, ketegaran dan perjuangan Palestina dalam menghadapi alat-alat pembunuh zionis Israel, kegigihan Palestina itu turut mempengaruhi pola struktur gerakan nasional Mesir dari berbagai aliran. Perjuangan Palestina ikut berperan penting dalam mengkristalkan kesadaran nasional Mesir dan menentukan skala prioritas dalam program dan agenda politik. Ribuan pemuda Mesir mulai memiliki kepedulian dengan urusan umum dan ikut dalam dunia politik untuk pertama kali melalui gerbang Palestina.
Mesir pernah terlibat dalam banyak pertempuran di Palestina dan bersatu sejak resolusi pembagian wilayah Palestina tahun 1948, hingga kejahatan Israel digelar 1956, 1867, dua perang yang melibatkan Israel dan Mesir di antaranya tahun 1973. Juga dalam banyak pertempuran dan pembelaan terhadap Palestina atas kejahatan Israel terkait al-Quds, pembantaian Shabra Shatila, terkait Sulaiman Khatir, Intifada batu, pembakaran masjid Ibrahimi, Intifada Al-Aqsha dan masih ada lainnya.
Selain itu juga Mesir terlibat dalam sejumlah komite dan forum pembelaan terhadap Palestina seperti Anshar Tsuwar Palestina, Komite Rakyat Solidaritas Palestina, Komite Pembela Budaya Bangsa, Komite Bantuan Penembus Blokade, Komite Boikot dan Normalisasi dengan Israel dan lainnya.
Jalan-jalan dan kampung serta medan di Mesir menjadi saksi dukungan kuat rakyat Mesir terhadap Palestina dan perlawannya terhadap Israel dan Cam David.
Ketika meletus revolusi Mesir, agenda utamanya adalah memberikan dukungan tambahan kepada Palestina dengan cara mengepung kedubes Israel di Kairo pada 9 September 2011 dan menutupnya untuk pertama kali sejak diteken Cam David, untuk kemudian Mesir diadu domba dan dipecah belah dan hingga kini Mesir memiliki hubungan mesrah dengan Israel.
Kini di depan keberingasan dan arogansi Israel dan cueknya dunia Arab dan Mesir, rakyat Palestina kembali menghentak dengan meletusnya Intifada III dalam menghadapi kekerasan Israel.
Apakah Intifada Palestina jilid 3 kali ini akan kita biarkan saja sendirian menghadapi alat pembunuh Israel ? Apakah kita ikut bergandengan tangan Israel dan rezim resmi Arab dengan diam saja ketika mereka menggagalkan Intifada kali ini?
Apakah kita ikut-ikutan dalam gerakan anti terorisme namun tak berucap walau satu kata terhadap kejahatan Israel, entitas paling teroris dalam sejarah?
Apakah kita biarkan saja Cam David dan pembelanya dari sahabat Israel di Mesir untuk terus menerus merusak citra Mesir?
Apakah kita beralasan kita lemah kemudian tidak memberikan dukungan apapun kepada Intifada?
Apakah kesempatan bersejarah ini akan kita biarkan lewat agar bisa meluruskan kompas revolusi Mesir untuk bisa kembali mendukung Palestina dan melawan Israel ?
Apakah kita hanya bisa mendukung proyek Amerika zionis; mengakui Israel dan berkoordinasi dengan mereka mengepung dan memblokade Palestina?
Apakah kita akan menjadi generasi satu-satunya dalam sejarah Mesir yang membiarkan dan menghindakan Intifada Palestina? (at/infopalestina.com