Adara Relief-Jakarta: Seorang aktivis perdamaian Amerika berusia 23 tahun dikenang pada hari Senin, 17 tahun setelah dia dihancurkan sampai mati oleh buldoser Israel.
Rachel Corrie terbunuh pada 16 Maret 2003 ketika melakukan protes damai untuk melindungi rumah keluarga Palestina dari pembongkaran.
#RachelCorrie menjadi salah satu topik trending teratas di Twitter pada peringatan kematiannya.
Lahir di Olympia, Washington, Corrie mendedikasikan hidupnya untuk hak asasi manusia, membela hak-hak Palestina pada khususnya.
Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari Craig dan Cindy Corrie, yang menggambarkan keluarga mereka sebagai “kelas menengah Amerika, politik liberal, konservatif ekonomi,”.
Corrie dikenal karena cintanya pada perdamaian dan membela hak-hak Palestina, yang sering mengungkap pelanggaran oleh Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Pada tahun 2003, ia pergi ke Gaza untuk tugas kuliah tahun terakhirnya; untuk menghubungkan kampung halamannya dengan Rafah, sebagai bagian dari proyek kota kembar.
Selama tinggal di sana, ia terlibat dengan anggota Gerakan Solidaritas Internasional, sebuah LSM pro-Palestina.
Pada 16 Maret, Corrie menentang buldoser Israel dengan harapan menghentikannya dari menghancurkan rumah keluarga Palestina.
Corrie percaya bahwa fitur barat dan rambut pirang akan menghalangi buldoser, tetapi dia salah.
Dia dihancurkan sampai mati ketika pengemudi buldoser Israel menabraknya berulang kali, menurut saksi mata.
Setelah kematiannya
Orang-orang Gaza menggambarkannya sebagai “syahid” dan mengadakan pemakaman besar-besaran untuk teman Amerika mereka.
Tidak ada senator AS yang menghadiri pemakamannya.
Investigasi Israel atas kematiannya menyimpulkan bahwa itu adalah kecelakaan.
Baik komunitas internasional maupun orang tua Corrie tidak membeli penjelasan Israel.
Pada tahun 2005, orang tua Corrie mengajukan gugatan perdata terhadap Israel, menyatakan bahwa dia sengaja dibunuh atau bahwa tentara telah menunjukkan kelalaian pidana.
Mereka menuntut ganti rugi satu dolar AS secara simbolis.
Pengadilan Israel menolak gugatan pada 2012 yang memutuskan bahwa pemerintah Israel tidak bertanggung jawab atas kematiannya.
Putusan itu dibanting oleh organisasi-organisasi HAM seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, serta para aktivis.
Corrie sejak itu menjadi salah satu simbol perjuangan Palestina.
Sebuah kapal bantuan Irlandia yang berangkat ke Gaza pada tahun 2010 menamai dirinya dengan nama Rachel dan kisahnya telah diceritakan dalam beberapa film dokumenter yang menggambarkan keadaan menyedihkan warga Palestina.
Sumber: www.aa.com.tr