Gaza – Gerakan Global Untuk Pembelaan Anak mengatakan, sekitar 1000 bocah Palestina di Gaza terancam cacat permanen akibat luka yang ditimbulkan agresi Israel ke Gaza, sesuai data yang dirilis badan PBB untuk kordinasi HAM (OTCHA).
Gerakan Global dalam laporannya, Selasa (25/8) mencatat, di antara korban luka tersebut, 30 bocah mengalami cacat permanen, dari korban meninggal yang mencapai 2220 warga Palestina, termasuk 1492 warga sipil, dan korban luka mencapai 3374, dari jumlah ini sekitar 1000 bocah terancam mengalami cacat permanen.
Korban terbesar akibat agresi Israel ke Gaza mayoritasnya anak-anak, ada yang terbunuh maupun cacat permanen, di samping dampak psikis dan pisik, yang bisa menghambat belajar dan urusan kehidupan mereka.
Setahun setelah agresi, ribuan korban luka termasuk anak-anak berupaya membaur di masyarakat.
Saksi Hidup
Di antara korban tersebut adalah Ibrahim Abu Syabab dari Rafah, bocah kelas 6 SD, mengalami luka di leher akibat serpihan senjata, dan patah tulang paha kanan, saat itu kondisinya sangat kritis. Dan saat ini telah mendapat perawatan intensif dan sudah membaik.
Bocah lainnya, Bilal Syarafi (11) dari Gaza, terkena serpihan senjata di sekujur tubuhnya akibat gempuran pesawat Israel, sementara ibu dan saudara kandungnya gugur.
Sebulan di rawat di rumah sakit, kemudian dirujuk ke Jerman untuk melanjutkan pengobatan. Dan saat ini telah kembali ke Gaza. (qm/infopalestina.com)