Ramallah – Pusat Informasi Palestina: Badan Urusan Tawanan Palestina menegaskan bahwa penjajah Zionis meningkatkan operasinya dalam manarget pada wanita Palestina selama intifadhah al-Quds yang meletus sejak awal Oktober 2015 lalu. Sebanyak 100 wanita Palestina telah ditangkap dari seluruh wilayah Palestina.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Sabtu (6/2), Badan Urusan Tawanan Palestina menjelaskan bahwa penangkapan tertinggi terjadi di bulan pertama intifadhah. Di mana pada bulan Oktober terjadi 38 kasus penangkapan wanita Palestina. Kemudian pada bulan November sebanyak 29 penangkapan, bulan Desember sebanyak 25 penangkapan dan bulan Januari sebanyak 8 penangkapan.
Selama masa intifadhah al-Quds, terjadi eskalasi serius pada pelanggaran dan kejahatan terhadap para wanita Palestina, terutama mereka yang berusia di bawah umur dan yang terluka setelah terkena tembak Israel.
Ketua Devisi Kajian dan Dokumentasi Badan Urusan Tawanan Palestina, Abdul Nashir Farwanah mengatakan, di balik angka-angka tersebut ada cerinta-cerinta pahit dan kecam. Mereka semua mengalami intimidasi, penyiksaan, pelecehan dan perlakuan kejam saat dan setelah mereka ditangkap. Sebagian mereka saat ini masih mendekam di penjara Zionis dan kondisi penahanan yang keras di penjara Hasharon dan Daymond serta pusat-pusat penahanan Israel.
Disebutkan bahwa penjajah Zionis masih menahan 55 wanita Palestina, di antaranya masih berusia di bawah umur dan dalam keamanan masih terluka. Yang paling kecil berusia 14 tahun bernama Kariman Swaidan. Yang paling lama adalah Lina Jarbuni dari wilayah Palestina terjajah tahun 1948, ditawan penjajah Zionis sejak April 2002 lalu.
Kamis lalu, pasukan penjajah Zionis menangkap dua bocah wanita Palestina dari kampung Jawarisy di kota Ramleh di wilayah tengah Palestina terjajah tahun 1948 dengan dalih keduanya berusaha melakukan aksi penikaman pada satpam di pusat binis di kota.