Tank-tank Israel telah bergerak ke Jabalia timur di Gaza utara menyusul pengeboman hebat yang terjadi pada malam hari, yang membunuh sekitar 19 warga Palestina dan meratakan blok permukiman, menurut pejabat kesehatan Palestina di Gaza.
Tembakan Israel menargetkan ambulans di dekat klinik UNRWA di kamp tersebut, kantor berita WAFA melaporkan. Tentara Israel mengatakan bahwa serangan terbaru ke kamp tersebut adalah untuk mencegah Hamas merehabilitasi kemampuan militer di sana.
Di wilayah lain di Gaza, serangan udara Israel dilaporkan membunuh sekitar 27 warga Palestina dalam semalam.
WAFA juga melaporkan bahwa serangan udara yang terus berlanjut telah membunuh puluhan orang lagi dalam beberapa jam terakhir, dengan 12 jenazah tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, di Gaza utara.
Selain korban jiwa, sejauh ini diperkirakan ada 10.000 mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di Gaza akibat kampanye pengeboman Israel selama tujuh bulan, kata Pertahanan Sipil di Gaza pada Sabtu (11/5) ketika berbicara kepada CNN.
“Selama berbulan-bulan kami bekerja dengan peralatan sederhana, yang menghabiskan waktu dan tenaga kami,” kata juru bicara Mahmoud Bassal. Ia menambahkan bahwa Israel telah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan Pertahanan Sipil.
“Kami menuntut agar PBB dan kelompok-kelompok kemanusiaan segera melakukan intervensi untuk memungkinkan masuknya peralatan penyelamatan yang diperlukan sehingga kami dapat melanjutkan pekerjaan kami, mengevakuasi orang-orang yang hilang dari bawah reruntuhan dan menyediakan bahan bakar yang diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan pertahanan sipil,” tambah Bassal.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini